Mohon tunggu...
Herry Mardianto
Herry Mardianto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Suka berpetualang di dunia penulisan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Media, Pengarang, dan Pembaca Sastra Tahun 1950-an

11 Maret 2023   13:59 Diperbarui: 11 Maret 2023   14:30 1173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Majalah Arena dan Medan Sastra/Foto:  Hermard

Asal-usul pembaca majalah Minggu Pagi dapat dicermati dari sebuah rubrik  menarik, yaitu "Detik-Loncatan". Rubrik tersebut  mengabarkan tiga hal  sekaligus, yaitu berita kelahiran, pernikahan, dan kematian yang semuanya merupakan peristiwa penting dalam kehidupan manusia.  

Dari rubrik tersebut dapat pula diketahui persebaran dan asal pembaca Minggu Pagi yang meliputi berbagai wilayah hingga luar pulau Jawa. Dalam majalah lain pun asal-usul dan persebaran majalah dapat diketahui secara implisit dari boks redaksi, surat pembaca, pengumuman/pemberitahuan dari redaksi, dan berita keluarga.

Cara pembaca mendapatkan majalah  secara garis besar dapat dipilah menjadi dua: (1) berlangganan, dan (2) membeli eceran.  Satu trik menarik dilakukan oleh majalah Gadjah Mada dengan menawarkan kepada pembaca untuk menjadi pelanggan abadi.  

Trik yang dilakukan majalah Gadjah Mada tersebut mendapat tanggapan positif dari pembaca sehingga  pada terbitan kemudian pengayom lebih mengutamakan pelayanan kepada para pelanggan dibandingkan dengan pembeli eceran.

Pembaca merupakan subjek  penting bagi sebuah penerbitan; untuk itu pelayanan kepada pembaca merupakan hal yang diutamakan. Bagi majalah Seriosa, menjalin komunikasi lewat pengumum redaksi menjadi prioritas utama,  berkaitan dengan  bagaimana secara teknis pembaca/pengarang  dapat mengirimkan tulisan ke Seriosa. 

Beberapa iklan yang dimuat majalah Minggu Pagi secara eksplisit (seperti majalah umum lainnya) tidak  menampakkan keberpihakan terhadap agama tertentu. 

Tidak berbeda jauh dengan majalah Pusara terbitan Tamansiswa maupun majalah Basis, majalah Suara Muhammadiyah dikhususkan untuk kalangan tertentu (interorganisasi). Majalah terbitan Pusat Muhammadiyah ini dimaksudkan juga sebagai majalah ilmu dan amal, oleh sebab itu, visi majalah ini menjadi orientasi khusus dari penerbitan Suara Muhammadiyah. 

Begitulah, hubungan antara media penerbitan, pengarang, dan pembaca tidak dapat dipisahkan satu dengan lainnya. Ketiganya saling terkait erat. (Herry Mardianto)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun