Nama Agus Suprihono tidak asing lagi bagi masyarakat di Margokaton, Seyegan. Selain dikenal sebagai sastrawan sastra Jawa---menulis cerita pendek, novel, dan naskah sandiwara radio---ia juga dikenal sebagai pecinta kesenian tradisional Jawa.Â
Mendapat penghargaan berkat wayang Thengul Wong, penggerak karawitan Arumsari, dan dipercaya sebagai ketua kelompok kethoprak Mataram Dwi Mudo Budoyo.
Kecintaannya terhadap kesenian Jawa karena sejak kanak-kanak ia akrab dengan dunia gamelan dan wayang. Ayahnya, Usup, merupakan salah seorang pengrajin gamelan dan piawai dalam mengkreasikan wayang kardus. Kegilaannya terhadap wayang kardus, sempat membuat istrinya geleng-geleng kepala.
Bagaimana pandangan Agus Suprihono terhadap dunia kesenian?
"Meskipun sesungguhnya sampai saat ini kesenian tradisional belum mampu menghidupi dengan layak, tapi dinikmati dan dihayati saja. Siapa tahu kedepannya dunia seni tradisi nasibnya lebih baik dan bisa menghidupi," ujarnya sambil menghela napas panjang.
(Herry Mardianto)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H