Terhadap keluarga pun, ia tak mampu berbuat banyak mencari jalan keluar dalam mempertahankan kesenian tradisional. Contoh konkret diambilkan dari kedua orang  anaknya, yang satu bisa menari Jawa dan nabuh (memainkan) gamelan, sedangkan anak satunya lagi tak tertarik sama sekali terhadap seni tradisi Jawa. "Jadi, sikap saya terhadap seni tradisi adalah: saya hanya bisa mem-push diri sendiri, sedikit meneladani masyarakat sekitar, dan selebihnya bersikap realistis dengan menunggu apa yang akan terjadi",
Seperti ucapan Bung Karno, siapa yang mampu membendung air bah? Air bah itu diandaikan Krishna Mihardja sebagai modernisasi yang dimotori  teknologi informasi dan komunikasi yang rasa-rasanya saat ini sudah menjadi "dewa" baru bagi sebagian besar manusia.
*Herry Mardianto
Rujukan:Â Proseding BBY, 2016