Mohon tunggu...
Herry Darwanto
Herry Darwanto Mohon Tunggu... Freelancer - Ingin menikmati hidup yang berkualitas

Penyuka musik keroncong & klasik, gemar berkebun, penggemar jajan pasar

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Jalur Politisi Menuju Puncak Kekuasaan

19 Mei 2019   08:58 Diperbarui: 19 Mei 2019   09:01 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Namun ada juga politisi yang langsung hinggap di tingkat atas, tanpa melalui jenjang karier dari bawah. Mereka umumnya berasal dari keluarga politisi yang telah sukses, seperti contohnya Puan Maharani.

Lebih banyak lagi, terutama di negara demokrasi berkembang, politisi yang tidak melalui jalur alami di atas, namun pindah dari jalur profesi lain, seperti artis, pebisnis, atau aktivis LSM. Mereka yang sudah selesai dengan karier di bidangnya, alias pensiunan, namun masih ingin menyumbangkan dirinya untuk mengurus masyarakat juga banyak yang masuk ke jalur politik, seperti SBY.

Donald Trump adalah contoh pebisnis ulung yang pindah jalur menjadi politisi dan berhasil mencapai tingkat puncak sebagai presiden tanpa melalui banyak anak tangga. Trump mengalahkan Hillary Clinton, politisi alami yang menempuh karier di bidang politik sejak mahasiswa. 

Ia diprediksi akan mengalahkan Donald Trump pada Pilpres AS yang lalu, setelah 8 tahun sebelumnya gagal meraih suara terbanyak untuk menjadi capres dari Partai Demokrat. Melalui proses kampanye yang riuh rendah juga seperti di sini, Hillary akhirnya harus menerima kenyataan bahwa Donald Trump mendapat suara lebih banyak.

Banyak cara menuju Roma, demikian kata pepatah. Banyak juga cara menuju jenjang politik tertinggi. Siapa pun berhak menjadi presiden atau jabatan politik lain, asal berhasil mengambil hati rakyat. 

Rakyat yang bijak akan memilih politisi yang teruji karena kemampuan yang ditempa oleh pengalaman yang panjang. Namun, terkadang rakyat memilih calon tanpa pertimbangan yang bijak, karena terpengaruh oleh informasi salah yang berseliweran. Bagaimanapun, itulah suara rakyat dalam menentukan politisi yang dipilihnya.


***

Kematangan berpolitik seorang politisi ditentukan oleh kesiapannya mendapat atau tidak mendapat perintah rakyat yang berdaulat. Jika mendapat perintah rakyat ia segera bersiap membentuk tim pelaksana daulat rakyat, dan jika belum mendapat perintah rakyat (= belum terpilih) ia akan bersiap untuk menawarkan diri dalam proses pemilu berikutnya.

Tidak ada kehilangan muka dalam proses ini, hari kiamat tidak mendadak tiba. Semua berjalan alami seperti matahari akan bersinar esok hari.

Tidak perlu ada dukungan sekelompok massa untuk menunjukkan bahwa sebagian besar rakyat  memilihnya. Lembaga yang ada sudah bekerja sebaik-baiknya, sesuai dengan peraturan yang ada. Rakyat banyak juga tentu mengawasi jalannya pemilu, walau mereka tidak bersuara. 

Semoga suasana pengumuman hasil Pemilu 2019 nanti berlangsung dengan melegakan, karena proses pemilu yang damai akan menghasilkan politisi-politisi yang matang di kemudian hari

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun