Mohon tunggu...
Herry Darwanto
Herry Darwanto Mohon Tunggu... Freelancer - Ingin menikmati hidup yang berkualitas

Penyuka musik keroncong & klasik, gemar berkebun, penggemar jajan pasar

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Indeks Daya Saing Talenta Indonesia Masih Rendah

7 Februari 2018   04:25 Diperbarui: 7 Februari 2018   04:33 2076
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Indeks Daya Saing Talenta Indonesia Masih Rendah

Filipina (ke-54) adalah negara terbaik dalam kelompok negara berpendapatan menengah ke bawah. Posisi Filipina bahkan lebih baik daripada beberapa negara berpenghasilan tinggi seperti Kuwait (ke-65), dan negara berpendapatan menengah atas seperti Turki (ke-68).

Kekuatan Filipina adalah dalam pilar 'Keterampilan Tingkat Tinggi' (ke-36). Filipina menempati urutan atas dunia dalam indikator ekspor komoditas bernilai tinggi, keberadaan manajer senior, peluang kepemimpinan bagi perempuan, dan pelatihan di perusahaan. Keunggulan Filipina dalam mengembangkan talenta berketerampilan tinggi didukung antara lain oleh prestasi Badan Pengembangan Keterampilan dan Pendidikan Teknik (Technical Education and Skills Development Authority - TESDA).

Indonesia menempati posisi ke-77, jauh di bawah negara terdekat Singapura (ke-2), Malaysia (ke-27), Filipina (ke-54), dan Thailand (ke-70). Indonesia juga berada dibawah Rwanda (ke-76).

Keunggulan Indonesia adalah dalam kemampuan menyerap tenaga kerja kelas menengah (ke-29). Selain itu, akses pada peluang pertumbuhan (ke-43) juga cukup baik. Indonesia setara dengan negara-negara maju dalam kerja sama antar organisasi (ke-21), kesesuaian keterampilan dengan pendidikan menengah (ke-24), hubungan upah dan produktivitas (ke-26), keberadaan talenta asing (ke-26), pembangunan klaster (ke-27), kerja sama dalam organisasi (ke-27), dan kebijakan pasar tenaga kerja aktif (ke-29).

Posisi Indonesia sangat rendah dalam aspek kemudahan mempekerjakan SDM (ke-104), memutuskan hubungan kerja (ke-105), penerbitan artikel ilmiah (ke-113), toleransi terhadap pendatang (ke-114), dan banyaknya migran masuk (ke-116).

Penutup

Indeks Daya Saing Talenta Global memberikan penanda berbagai perbaikan yang perlu dilakukan. Pemerintah dan masyarakat dapat mengambil pelajaran dari kajian skala global tersebut.

Institusi pencetak talenta seperti Kemendikbud, Kemen. Ristek dan Dikti,  Bekraf dan lain-lain perlu lebih fokus, efektif dan efisien dalam menumbuhkan talenta di berbagai bidang untuk masa kini maupun masa mendatang.

Berbagai upaya untuk menumbuhkan talenta-talenta unggul perlu terus dilakukan dalam berbagai skala: nasional, provinsi, kabupaten/kota, bahkan kecamatan dan kelurahan/desa.

--o0o-

Sumber: gtcistudy.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun