Mohon tunggu...
Herry
Herry Mohon Tunggu... -

Hanya belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Sejarah Nama Trada, Band Rock Bumi Murakata

1 Januari 2017   01:29 Diperbarui: 1 Januari 2017   01:45 277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo : Koleksi Pribadi Band Trada

“Kalau jadwal latihan di Mandingin, Peralatan diangkut dengan microlet  Kakaknya Munir yang baru datang dari Kalteng, Harris yang jadi sopir biasanya,” kenangnya.

Ia juga sempat tertawa terbahak-bahak saat terkenang usaha mereka untuk latihan tersebut, ceritanya karena saat itu jadwal latihan di Mandingin, maka merekapun meminjam kembali microlet kepunyaan kakak nya Munir. Setelah berpeluh ria membongkar dari gudang dan menaikkan peralatan ke microlet, Haris pun tancap gas menuju mandingin, namun pada saat akan membelok ke halaman rumah Dayul, baru mereka tahu bahwa ternyata rem microlet tersebut blong, akibatnya baru bisa berhenti saat menabrak tiang rumah Dayul.

“Untung rumah Dayul selamat,tidak sampai terjadi suatu apa,”katanya sambil tertawa terbahak-bahak dari balik telpon.

Diakhir pembicaraan telpon tersebut, ia juga menyampaikan bahwa sesuatu yang diraih dengan suatu perjuangan pasti akan selalu berbuah manis dan berbuah indah,dalam Festival tersebut Trada menjadi Band Pertama musik rock dari Barabai yang membawa gelar juara ditambah lagi dengan penghargaan the best vocal, best gitar, dan best Drum.

“Bila aku mengingat masa-masa itu, ada kebanggaan dan rasa syukur yang tak terhingga, bahwa Allah SWT sudah memberikan kenikmatan yang tak terhingga kepada kami, bahwa musik yang merupakan hobby kami telah menjadikan kami berarti,” pungkasnya.

Sebelum benar-benar menutup telponnya, ia juga sempat menitipkan salam kepada band TraDa bahwa ia merasa terhormat dan merasa beruntung telah melewati masa-masa tersebut bersama mereka, merasa berarti mempunyai sahabat yang tidak hanya bisa berbagi kesenangan, namun juga berbagai kesusahan yang menjadikannya kaya akan pengalaman hidup sekarang ini.(bersambung ke bagian III; Trada tak Pernah Bubar)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun