Mohon tunggu...
Herry FK
Herry FK Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Hanya Si BODOH... yang berharap menemukan pencerahan dari seberkas cahaya ilmu di Dunia. Kuserahkan separuh jiwa pada asinnya air laut yang melekat dikulitku ~ KENTHIR 049 ~

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ahok, Mr. Jongos & Istana

11 April 2016   00:25 Diperbarui: 11 April 2016   02:21 2227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam salah satu artikelnya Mr.Jongos jelas menasbihkan kata “Jongos” kepada salah seorang Tokoh yaitu Yusril Ihza Mahendra, yang kemudian karena muncul protes serta kontra terhadap istilah ini, dia berupaya membelokkan makna berbau penghinaan ini dengan mengklarifikasi bahwa jongos itu artinya Pemuda ini, itu dan bla bla bla. Alangkah gelinya Gori, melihat cara Mr.Jongos mengklarifikasi blundernya ini dengan cara memberikan makna lain, namun jelas bertolak belakang dengan makna yang disasar pada artikelnya tersebut kepada Pembaca di Kompasiana, andaikan klarifikasi ini hanya Gori si Bodoh yang membaca (okelah xixixi), tapi aduh sayangnya di Kompasiana ini banyak banget orang cerdas, masa mau dibodohi dengan klarifikasi dangkal, sedangkal alasan yang dipaksakan? Hayaaah hancur pala berbie coi wakakakakak.

Apakah ini masalah bagi Gori? tentu tidak, kenapa jadi Baper ketika orang yang diingatkan oleh si Benyu dengan dua artikelnya hanya cuek bebek marmut saja? Gori mah mencoba memahami saja, apalagi kalau melihat kelakuan Mr.Jongos yang menghapus komentar-komentar yang tidak disukainya pada artikel-artikelnya, dan hanya membiarkan komentar yang dia atau tuannya sukai saja untuk tetap ada di artikelnya, maka tidak salah kalau dia panggil dengan sebutan Mr.Jongos, oleh beberapa Ker’s.... so pity.

Oh yah... sebelum lupa, Mr.Jongos, sejelek-jeleknya Yusril dimata anda, minimal dia pernah membaktikan dirinya menjadi Menteri lho, bahkan hingga hari ini masih menjadi salah satu ahli hukum tata negara yang cukup disegani di Negara kita. Perihal dia saat ini sedang melobi Partai-partai untuk mendukungnya di Pilkada DKI, hal itu biasa dan wajar-wajar saja dilakukan, bukan sebuah tindakan atau langkah politik yang layak hinaan dengan istilah “Jongos”, so pertanyaannya jasa dan bakti sebesar apa yang telah Mr.Jongos berikan kepada Negara ini? Mari kita sama-sama berkaca bersama muka jelek Gori Fukebo... hihihihi.  

[caption caption="sumber : www.ngakak.ayuku.com"]

[/caption]

ISTANA

Istana, yang Gori maksud disini adalah istana Negara, maaf istilah istana ini Gori analogikan bukan hanya sebagai sebuah bangunan besar yang mewah, tapi Gori identikan sebagai simbol roda organisasi yang membantu Lembaga Kepresidenan dalam melaksanakan tugasnya memimpin bangsa ini.

Sebagai rakyat yang awam dan bodoh, Gori membayangkan Istana layaknya organisasi-organisasi yang pernah Gori ikuti, senantiasa selalu ada bagian, kompartemen atau bidang yang mengurusi kehumasan/media/komunikasi. Nah berkaitan dengan hal ini, Gori ingin menyampaikan sedikit saran dan masukan kepada pihak Istana, khususnya Tim yang mengurusi perihal komunikasi dan media, baik media mainstrame maupun media online, agar kiranya lebih arif menyimak hal-hal yang berhubungan dengan upaya mengait-ngaitkan nama Presiden kita “Jokowi” dalam hal yang berhubungan kisah-kisruh Pilkada.

Walaupun seandainya pak Jokowi mendukung Ahok untuk tetap menjadi Gubernur di Jakarta, maka lakukanlah dengan smooth, tanpa harus dikoar-koarkan. Bukan apa-apa kita tidak mau Presiden kita, nantinya dikait-kaitkan dengan masalah-masalah hukum yang saat ini sedang terjadi di Jakarta. Sederhananya, khan ntar jadi repot kalau nanti ternyata yang didukung ikutan tersangkut masalah-masalah hukum, padahal khan harapan kita Presiden saat ini dapat fokus menjalankan program-program kerjanya, tanpa harus diganggu oleh kegaduhan-kegaduhan yang tidak perlu.

Perihal siapapun yang memimpin Jakarta tentunya tidak akan berpengaruh banyak bagi Presiden kita, karena masih puluhan propinsi lainnya yang sedang Presiden optimalkan pembangunannya. Intinya, mau Ahok, Yusril atau siapapun Gubernur Jakarta yang nantinya dipilih oleh masyarakat Jakarta, Presidennya khan tetap Jokowi..... Yess, gitu ajah kok bingung sih hihihihihihi.

(Untuk Timkom, monitoring tuh para anggota timnya jangan sampai blunder, apalagi overakting bro, kasihan pak Jokowi, sudah cukup banyak urusan bakti negaranya, masa diganggu urusan baktikada juga sih hihihihi).

NB : Bagi siapapun yang merasa sebagai Mr.Jongos mestinya dapat menerima artikel ini sebagai masukan dan jika tidak merasa tertusuk masuk, agar tidak menganggap artikel ini add hominem, anggap saja ini artikel add kulinem al-jongosnem yang berinem... ciaooo evbribadi..!!! wakakakakakak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun