Mohon tunggu...
Herri Mulyono
Herri Mulyono Mohon Tunggu... Dosen - Dosen di Perguruan Tinggi Swasta Jakarta

Bercita-cita menjadi pribadi sejati yang bermanfaat bagi diri dan orang lain. Website: http://www.pojokbahasa.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tetap Suka, Tetap Cinta

19 Februari 2022   21:33 Diperbarui: 19 Februari 2022   21:37 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cherry - Ball, Mirror.co.uk

'Kucinta kamu adanya. Biar gendut tidak masalah. Jangan dengarkan mereka yang tidak suka. Anggap biasa saja'

Roy meraih tangan Alyn yang tergeletak gemulai diantara menu-menu makan yang telah mereka pesan. Dieratnya jemari gadis belia yang lentik itu. Diatas meja makan, disebuah kafe muda mudi.

'Biar kau gendut, pipimu tembem. Ku tetap kusuka. Bodimu bulat, perutmu buncit. Ku tetap cinta padamu,' Lyn menegaskan kembali.

Walau rembulan tertutup awan, gemerlap lentera lampu Kafe sudah cukup untuk Roy. Sudah cukup untuk menggambarkan cerahnya hatinya, juga untuk Alyn tentunya.

Tapi, entah bagaimana hari esok, dimana dunia melihat dua sejoli yang sedang dimabuk cinta itu. Ya karena, hidup tidak bisa hanya bermodal cinta, bukan? Ya tentu, tapi kan, tidak juga bisa hidup tanpa ada modal cinta? Esok tetaplah esok, yang selalu menjadi misteri. Tapi bagi Roy, dan juga Alyn: 'Semoga tetap suka, tetap cinta.

'Semoga selamanya, sampai tutup usia, saling menyayangi dan mencintai sepenuh hati' doa mereka kepada Tuhan.

--- ah, dasar larik lagu. 'Bisa saja bikin baper!' kata saya.

Tulisan diatas merupakan prosa larik lagu Biar Gendut tapi Kucinta oleh Cunduk Hura. Versi lagu https://www.youtube.com/watch?v=7SVutOhxeqU&list=PLkXulBc0APIWZy1koVfkTfKfnEKBGqDNB&index=3

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun