Mohon tunggu...
Herri Mulyono
Herri Mulyono Mohon Tunggu... Dosen - Dosen di Perguruan Tinggi Swasta Jakarta

Bercita-cita menjadi pribadi sejati yang bermanfaat bagi diri dan orang lain. Website: http://www.pojokbahasa.com

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Beri Sedikit Waktu, Sebelum Mulai Bicara

14 Maret 2021   09:02 Diperbarui: 14 Maret 2021   09:07 411
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image: commcentric.com

Mulut saya tetiba langsung mengatup. Terdiam terkena sihir "Give yourself time to think"-nya Maam Erida.

Saya ikut sarannya. Saya diam sesaat. Tapi saya tetap tak bisa berfikir. Pikiran saya bergelut dengan sihir itu. Walaupun pada akhirnya, saya tetap berkomentar sebagai respon pendapat beliau. 

Sayangnya, sihir itu tetap melekat dikepala saya, diotak yang 'benjol' terkena lemparan pendapat Maam Erida. Parahnya, setiap kali dalam diskusi dimana lempar dan adu pendapat terjadi, wajah Maam Erida selalu terbayang. Terbayang-bayang ketika saya akan berpendapat, sebagai respon peserta diskusi. Seolang Maam Erida bertanya, dan mengkonfirmasi: 'Kamu sudah ngerti dan paham apa yang ditanyakan?', 'Apakah pendapat kamu itu penting, dan sesuai dengan yang ditanyakan?', 'Apakah kamu sudah memiliki informasi yang cukup sehingga dapat merespon atau bertanya kembali?' dan beragam pertanyaan lain yang pada ujungnya membuat saya lebih memilih diam, dan menangguhkan pertanyaan.

Pernah saya menyingkirkan wajah Maam Erida dalam sebuah diskusi. Saya secara impulsif merespon banyak hal yang saya yakin benar, atau sering merasa 'pintar'. Tapi kemudian, saya memikirkan kembali apa yang saya ujarkan itu. Setelah diskusi, saya berefleksi. Dan akhirnya saya malu seklai, .. karena yang saya katakan itu cenderung sok tau, padahal saya tidak punya pengetahuan dari yang di sok sok-an itu. Bagaimana mungkin saya mengambil sebuah kesimpulan dari sebuah diskusi singkat yang sangat terbatas waktunya, dan kesempatan si pembicara untuk menguraikan idenya secara utuh. Saya tampak bodoh sekali!

Ah saya menyesal sekali. Dan saya kembali mengenang pesan Maam Erida waktu itu: "Beri sedikit waktu untuk berfikir, sebelum bicara".

Ya karena, 'isi' pembicaraan kita itulah yang merefleksikan 'otak' dan 'attitude' kita. Tidak peduli wajah dan penampilan kita. 

Terima kasih Maam Erida, atas ilmunya dikelas Maam waktu itu. Semoga keberkahan dan amal baik selalu meyertai Maam. Amiiin yra. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun