Tahun ajaran baru 2020-2021 telah dimulai. Untuk beberapa sekolah yang berada dalam zona merah, atau belum hijau, maka pembelajaran daring menjadi alterantif yang tidak dapat dihindari. Berikut beberapa tips dan strategi yang dapat guru lakukan dalam merencanakan pembelajaran online:
1. Rencanakan pembelajaran dengan matang
Ingat, bahwa Kemdikbud telah memberikan fleksibilitas dalam pemcapaain kurikulum pembelajaran. Kita harus dapat menyesuaikan beban belajar siswa dalam situasi padnemik Covid 19.Â
Artinya, jangan melulu fokus pada kuantitas pembelajaran, tapi pada kualitas belajar siswa. Rencanakan pembelajaran, dengan fokus target per petemuan, atau per-minggunya apa saja.Â
Guru wajib menyediakan modul belajar (materi) yang bisa diakses siswa. Guru dapat merujuk kepada buku pelajaran yang dapat dipakai, dan yang terpenting adalah lembar (aktivitas) kerja siswa.Â
Namun, yang harus diperhatikan adalah lembar kerja tidak melulu lembar soal, tetapi rangkaian kegiatan atau aktivitas siswa. Dalam hal ini penting bagi guru untuk menyiapkan lembar kerja siswa berbasis projek.Â
2. Rencanakan aktivitas pendampingan orang tua
Dalam pembelajaran online, khususnya pada level Sekolah dasar, peran orang tua sebagai partner atau kepanjangan tangan guru adalah sebuah keniscayaan. Guru harus pandai-pandai memposisikan orang tua sebagai partner dalam kegiatan pembelajaran. Dengan katalain, guru harus merencanakan aktivitas apa saja yang harus dilakukan orang tua dalam kegiatan belajar anak.Â
Caranya? Siapkan aktivitas orang tua sebagai pendamping pembelajaran. Berikan deskripsi atau instruksi tentang kegiatan apasaja yang harus orang tua lakukan dalam mendampingi anak belajar.
 3. Aktivitas pembelajaran
Aktivitas pembelajaran minimal mencakup: Â apersepsi, penyampaian materi, diskusi (interaksi), proses belajar individu dan kolaboratif, dan penilaian. Saya yakin bapak/ibu guru sudah memahami tiap tahapan ini. Namun, bapak/ibu guru penting untuk menentukan jenis teknologi yang digunakan.Â