Saya pun merenungi pertanyaan Ken Robinson, dalam presentasinya di TED, "Do schools kill creativity?". Dengan realitas TK hari ini, yang saya yakin juga merepresentasikan pembelajaran di tingkat-tingkat selanjutnya, maka saya pun sepertinya mengiyakan pertanyaan itu, "Ya, sekolah benar-benar membunuh kreativitas anak", sama seperti pendapat Celia Pillai dalam opiinya di koran The Hindu.Â
Sementara negara-negara Eropa mulai mengalami penurunan prestasi akademiknya karena kejenuhan "belajar"; Cina, dengan kurikulum terbarunya mulai mengintegrasikan "seni" dalam kurkulumnya yang "so academic". Tujuannya semata-mata menjadi penyeimbang pembelajaran untuk setiap aspek kognitif dan afektif melalui estetika. Wajar bila kemudian Cina mulai leading dalam dunia pendidikan, dan diramal kembali menjadi kiblat pendidikan.
Lalu bagaimana dengan kita? Masih mumet dengan nilai-nilai di rapor?
Â
Referensi:
Bassok, D., Latham, S. & Rorem, A. (2016). Is Kindergarten the New First Grade. AERA Open, 1(4), pp. 1-31, DOI: 10.1177/2332858415616358.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H