2. Nonparalisis
Gejala polio nonparalisis bersifat ringan dan cenderung tidak mengakibatkan kelumpuhan. Selain memiliki gejala seperti flu yang lebih parah, gejala polio nonparalisis disertai dengan tanda-tanda berikut ini:
- Nyeri atau kekakuan leher.
- Sakit atau kaku pada lengan atau kaki.
- Sakit kepala parah.
3. ParalisisÂ
Gejala polio paralisis awalnya tampak tidak jauh berbeda dengan nonparalisis, akan tetapi gejala yang timbul selanjutnya umumnya akan lebih parah.
- Rasa sakit yang hebat.
- Kesemutan atau sensasi seperti ada yang menusuk.
- Kejang otot atau kedutan.
- Hilangnya refleks tubuh.
- Ketegangan otot yang terasa nyeri.
- Tungkai atau lengan terasa lemah.
4. Sindrom Pascapolio
Dapat saja gejala muncul lagi atau kemungkinan terjadinya perburukan bertahun-tahun setelah anak terinfeksi polio, tandanya:
- Lemah otot dan sendi.
- Lebih mudah merasa lemah atau lesu.
- Nyeri otot yang semakin memburuk.
- Penyusutan otot.
- Kesulitan bernapas dan menelan (disfagia).
Hari ini, Jumat (26/7/24), di sekolah kami tim gugus tugas dari Puskesmas Sonraen Amarasi Selatan mewujudkan program PIN Polio ini. Mereka memberikannya pada murid-murid Kelas 1 sesuai surat yang disampaikan kepada kami.
Data yang diperlukan oleh tim gugus tugas ini yakni:
- tinggi badan
- berat badanÂ
- lingkar lengan, danÂ
- lingkar kepala
Sesudah data ini diperoleh, tugas selanjutnya yakni imunisasi itu sendiri.
Hal ini tentu berlaku sama di semua tempat di mana para tim gugus tugas PIN Polio melaksanakan tugasnya.Â
Kita semua ada dalam satu harapan yang sama yakni, Indonesia bebas polio baik pada masa ini, maupun pada masa yang akan datang.