Mohon tunggu...
Roni Bani
Roni Bani Mohon Tunggu... Guru - Guru SD

SD Inpres Nekmese Amarasi Selatan Kab Kupang NTT. Bahasa dan Kebudayaan masyarakat turut menjadi perhatian, membaca dan menulis seturut kenikmatan rasa.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pekan Imunisasi Nasional Polio di Sekolah

26 Juli 2024   10:19 Diperbarui: 26 Juli 2024   11:06 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Saat imunusasi berlangsung; foto&kolase: Roni Bani

Pengantar

Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Sonraen di Amarasi Selatan telah mengeluarkan sepucuk surat yang isinya tentang Pelaksanaan PIN Polio (nOPV2) untuk tahun 2024. Surat ini ditindaklanjuti dengan mengirim tim pelaksana lapangan untuk program nasional ini. Sasaran PIN Polio yakni para murid kelas 1 yang rerata berumur 6 - 7 tahun. 

Imanunasi Nasional Polio

Polio, istilah yang dipendekkan dari poliomielitis. Satu jenis virus yang mudah menular dan membahayakan. Virus polio dapat menyebabkan gangguan saraf yang memicu kelumpuhan. Hal ini terjadi karena virus ini menyerang sistem saraf pusat dan merusak sistem saraf motorik. Pada kasus yang lebih berat, dapat menyebabkan kesulitan bernapas dan mengganggu kemampuan menelan.

Enam dekade lebih imunisasi polio di Indonesia telah dilangsungkan. Hal ini sangat disadari betapa penting dan urgennya imunisasi polio sehingga Pemerintah terus mengkampanyekan untuk melaksanakannya setiap tahunnya agar anak-anak Indonesia bebas polio.

Sebagaimana sudah dalam pengetahuan umum, virus polio bermula dari Amerika Serikat dan dikenal luas. Imunisasi pertama kali dilakukan di sekolah-sekolah dasar Pittsburg dan Pennsylvania. Proses yang memakan waktu lama untuk mendapatkan antivirus polio untuk disuntikkan ke dalam tubuh. Jonas Salk berhasil membuat antivirus polio yang disebut vaksin virus polio yang tidak aktif (inactivated poliovirus vaccine ~ IPV). Di sinilah awal kesuksesan untuk mencegah menular dan menjangkitnya virus polio yang menyerang anak-anak.

Memahami dan mengenal ciri atau gejala awal seseorang terserang virus polio, kiranya seperti di bawah ini.

Terdapat 3 jenis gejala infeksi yaitu abortif, nonparalisis, dan paralisis. Ketiganya memiliki tanda dan gejala yang saling berbeda. Uraiannya sebagai berikut. Selain itu,  ada sindrom pascapolio yang baru muncul bertahun-tahun setelah infeksi polio.

1. Abortif

Tanda-tanda dan gejala polio dari jenis abortif dapat berlangsung selama 2-3 hari. Gejala yang muncul mungkin menyerupai flu biasa, dan disertai pula dengan:

  • Demam tinggi.
  • Sakit kepala.
  • Nyeri otot atau linu.
  • Sakit tenggorokan.
  • Sakit perut.
  • Hilangnya nafsu makan.
  • Mual dan muntah.

2. Nonparalisis

Gejala polio nonparalisis bersifat ringan dan cenderung tidak mengakibatkan kelumpuhan. Selain memiliki gejala seperti flu yang lebih parah, gejala polio nonparalisis disertai dengan tanda-tanda berikut ini:

  • Nyeri atau kekakuan leher.
  • Sakit atau kaku pada lengan atau kaki.
  • Sakit kepala parah.

3. Paralisis 

Gejala polio paralisis awalnya tampak tidak jauh berbeda dengan nonparalisis, akan tetapi gejala yang timbul selanjutnya umumnya akan lebih parah.

  • Rasa sakit yang hebat.
  • Kesemutan atau sensasi seperti ada yang menusuk.
  • Kejang otot atau kedutan.
  • Hilangnya refleks tubuh.
  • Ketegangan otot yang terasa nyeri.
  • Tungkai atau lengan terasa lemah.

4. Sindrom Pascapolio

Dapat saja gejala muncul lagi atau kemungkinan terjadinya perburukan bertahun-tahun setelah anak terinfeksi polio, tandanya:

  • Lemah otot dan sendi.
  • Lebih mudah merasa lemah atau lesu.
  • Nyeri otot yang semakin memburuk.
  • Penyusutan otot.
  • Kesulitan bernapas dan menelan (disfagia).

Hari ini, Jumat (26/7/24), di sekolah kami tim gugus tugas dari Puskesmas Sonraen Amarasi Selatan mewujudkan program PIN Polio ini. Mereka memberikannya pada murid-murid Kelas 1 sesuai surat yang disampaikan kepada kami.

Data yang diperlukan oleh tim gugus tugas ini yakni:

  • tinggi badan
  • berat badan 
  • lingkar lengan, dan 
  • lingkar kepala

Sesudah data ini diperoleh, tugas selanjutnya yakni imunisasi itu sendiri.

Hal ini tentu berlaku sama di semua tempat di mana para tim gugus tugas PIN Polio melaksanakan tugasnya. 

Kita semua ada dalam satu harapan yang sama yakni, Indonesia bebas polio baik pada masa ini, maupun pada masa yang akan datang.

Sebagai guru dan orang tua di sekolah, kami telah mengizinkan tim gugus tugas menunaikan tugasnya. Maka, harapannya tugas yang demikian akan terus berlanjut di masa yang akan datang.

Terima kasih telah menunaikan tugas Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio.

Sumber: Satu, dua,tiga


Nekmese-Amarasi Selatan, 26 Juli 2024

Heronimus Bani ~ Pemulung Aksara

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun