Mohon tunggu...
Roni Bani
Roni Bani Mohon Tunggu... Guru - Guru SD

SD Inpres Nekmese Amarasi Selatan Kab Kupang NTT. Bahasa dan Kebudayaan masyarakat turut menjadi perhatian, membaca dan menulis seturut kenikmatan rasa.

Selanjutnya

Tutup

Seni Pilihan

Drama Musikal Tampilan Perdana SMK Kristen Elim Nekmese

15 Juni 2024   12:21 Diperbarui: 15 Juni 2024   13:18 335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Adegan raja Saul memanggil Daud; foto: Roni Bani

Seorang murid di antara mereka tampil sebagai master of ceremony. Seorang berikutnya tampil sebagai narator yang  membacakan dan memperkenalkan para pemain. Sinopsis kisah dibacakan, dan selanjutnya mereka tampil tanpa narator.

Tokoh yang diperankan di antaranya: raja Saul, Daud, dan Goliat; lainnya memerankan prajurit dari pihak Goliat dan pihak Saul. 

Properti dan konstum amat sederhana. Terlihat properti dibuat dari material bekas pakai  (sampah: karung dan kardus), namun dikreasikan sedemikian rupa sehingga nampak menarik. 

Adegan Daud hendak memenggal kepala Goliat; foto: Roni Bani
Adegan Daud hendak memenggal kepala Goliat; foto: Roni Bani

Musik dikemas apik menyesuaikan dengan plot dan babakan drama walau itu berlangsung kurang dari 15 menit.

Akhir Pementasan

Pementasan ini bertujuan untuk melatih murid SMK Kristen Elim Nekmese mengejawantah teori ke dalam praktik. Praktik yang dimaksudkan ini tidak untuk kepentingan mereka sendiri, tetapi ditunjukkan (dihunjukkan) ke hadapan publik. Mula-mula pada para orang tua dan guru mereka sendiri.

Hal lain yang tersirat dari tugas ini, injeksi motivasi sehingga di sana ada pembagian tugas secara langsung maupun tidak langsung. 

  • penulis naskah drama
  • penata musik
  • penata panggung/pentas (properti dan penataan cahaya)
  • koreografer
  • sutradara
  • dan lain-lain 

Suatu tampilan perdana yang mengesankan, walau para guru dan murid merasa belum cukup baik. Patut diapresiasi oleh karena mereka sebanyak 11 orang, dan sudah dapat dipastikan bahwa memulai sesuatu yang baru selalu saja ada kekurangannya, ada keterbatasannya. Oleh karena itu, kritik korektif yang sifatnya membangun (konstruktif) diperlukan oleh mereka.

Umi Nii Baki-Koro'oto - UBB  GMIT Kupang, 15 Juni 2024

Heronimus Bani ~ Pemulung Aksara

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun