Mohon tunggu...
Roni Bani
Roni Bani Mohon Tunggu... Guru - Guru SD

SD Inpres Nekmese Amarasi Selatan Kab Kupang NTT. Suka membaca dan menulis seturut kenikmatan rasa. Menulis puisi sebisanya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menuju Lawahing Kabola Alor-Nusa Tenggara Timur

3 Juni 2024   09:16 Diperbarui: 3 Juni 2024   09:22 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

***

"Kepala sekolah baru saja menelelpon, akan ada acara perpisahan. Acara diadakan secara dadakan, tanpa pemberitahuan sebelumnya. Jadi, kita langsung naik." Begitu kata Ansel. 

Saya masih ingin menyinggahi lokasi tempat dibangunnya Kantor Cabang Unit Bahasa dan Budaya Gereja Masehi Injili di Tior (UBB GMIT). Jadi arah kami tidak langsung naik sebagaimana kata Ansel. Beberapa saat kami singgah di sana. Pekerjaan sedang berlangsung. Para pekerja dan pengawas sibuk membangun fondasi keliling seluruh area. Bila nanti sudah dipagari, barulah bangunan utama mulai dibangun. Demikian penjelasan dari pengawas pekerjaan.

Kami akhirnya naik ke Lawahing.

Istilah naik dan turun sangat melekat di bibir masyarakat pengguna Bahasa Melayu Alor. Kota Kalabahi terletak di pesisir pantai. Perkampungan masyarakat pedesaan pada umumnya berada di lereng dan dataran perbukitan. Maka, ketika masyarakat akan ke kampung/desa, mereka akan berkata naik, dan sebaliknya bila akan ke kota Kalabahi mereka akan menggunakan diksi turun.

Contoh 1, "Kami naik dulu!" 

Kalimat ini diucapkan ketika berada di kota Kalabahi. Maksudnya akan naik   ke desa/kampung. 

Contoh 2, "Kami turun dulu!" 

Kalimat ini diucapkan ketika berada di desa/kampung dan bermaksud akan turun ke kota Kalabahi.

Contoh 3, "Kami naik baru turun!"

Kalimat seperti ini diucapkan oleh mereka yang berada wilayah dataran tinggi, di mana secara topografi ada kampung yang berada di lereng dan perbukitan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun