Mohon tunggu...
Roni Bani
Roni Bani Mohon Tunggu... Guru - Guru SD

SD Inpres Nekmese Amarasi Selatan Kab Kupang NTT. Bahasa dan Kebudayaan masyarakat turut menjadi perhatian, membaca dan menulis seturut kenikmatan rasa.

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Komitmen Berkomitmen Bangkit Kembali Atau Berpisah Pasca Paskah menuju Pilkada 2024

31 Maret 2024   12:54 Diperbarui: 31 Maret 2024   12:54 282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Peristiwa besar kedua yakni Badai Seroja yang menghancurkan 11.036 unit rumah masyarakat Kabupaten Kupang. Jumlah sebanyak itu tersebar di 177 desa/kelurahan. Terverifikasi 10.808 unit rumah rusak yang membutuhkan bantuan pemerintah. Seberapa keberhasilan Pemerintah Kabupaten Kupang menangani kehancuran akibat Badai Seroja? Mari kita coba menemukan jejak catatan di sini, bahwa terdapat 124 KK di desa Saukibe Amfoang Barat Laut dan 45 KK di desa Bokong Kecamatan Taebenu menempati rumah baru tipe 36;  lainnya masih akan terus diupayakan untuk mencapai angka 100%. 

Upaya dan kerja keras sambil untuk menangani dampak badai seroja beraroma kurang sedang. Hal ini kiranya dimaknai dalam keimanan sebagai "sedang mengantuk dan kelelahan" sehingga ada yang mengulurkan tangan dan mau mengambilnya. Para penyintas di desa Pukdale belum merasakan apa yang menjadi hak mereka sebagaimana catatan di sini dan di sini. Seratus sembilan puluh sembilan KK di desa Pukdale yang terdampak Badai Seroja akhirnya membawa masalah mereka ke ranah hukum. 

Sampai dengan penghujung masa kepemimpinan paket Komitmen kabar selanjutnya tentang kasus ini terasa sepi. Para penegak hukum mungkin sedang menepi dalam refleksi Taman Getsemani.

Masyarakat desa Tunbaun di Amarasi Barat, desa Oesena di Amarasi dan masih banyak lainnya membutuhkan perhatian setelah terverifikasi. Penghujung masa kepemimpinan ini telah makin mendekat. Paket komitmen entah masih akan berkomitmen untuk menyelesaikan masalah anggota masyarakat yang terdampak badai Seroja.

Sementara itu terdapat aroma tidak sedap di titik pembangunan Gedung Olahraga Komitmen di Kecamatan Kupang Tengah. Beberapa kali masalah ini diangkat dan dipublikasi mendapat respon dari pakar hukum (di sini)dan anggota DPRD Kabupaten Kupang (di sini). Ini mengindikasikan ketidakberesan persoalan pembangunan yang digadang-gadang sebagai pendekatan untuk mewariskan sesuatu yang berharga di Kabupaten Kupang. 

Paket Komitmen yang berkomitmen dengan Revolusi 5P untuk pembangunan Kabupaten Kupang sampai di penghujung masa kepemimpinan masih ada yang harus diselesaikan. Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Perikanan dan Pariwisata; dipastikan belum tuntas. Mungkin Paket Komitmen masih berkomitmen untuk melanjutkan pada periode yang akan datang, atau mungkin akan berpisah.

Penutup

 Aundiensi MSH GMIT dan rombongan 14 Ketua MKH se-Kabupaten Kupang dengan Bupati Kupang telah berlangsung di tengah masa refleksi Minggu Sengsara Yesus menuju Wafat-Nya pada perayaan Jumat Agung. Konsep pelayanan dan pikiran strategis telah ditawarkan dalam balutan aksara kaum rohaniawan. 

Dalam catatan kitab suci, selalu saja ada nabi yang mengingatkan para raja untuk menunaikan tugas sesuai kehendak Tuhan. Raja-raja yang mengabaikan kehendak-Nya, maka Ia akan membelakangi mereka bahkan mereka akan kalah perang dan diangkut ke pembuangan. 

Evaluasi terhadap kinerja Paket Komitmen di penghujung masa kepemimpinan akan terlihat oleh publik melalui pertanggungjawaban di dalam Sidang Dewan Perwakilan Rakyat Daerah sebelum paket ini "meninggalkan" pusat pelayanan publik, Oelamasi. Semoga Sidang itu bukan sekadar seremoni belaka bersama para anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Kupang.

Umi Nii Baki-Koro'oto, 30 Maret 2024

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun