Hari ini  (22/3/24) saya menulis di sini sambil berefleksi pula sebagai guru SD . Saya mengucapkan terima kasih  kepada si murid, Yakomina T. Dia memenuhi janjinya untuk memberikan tanda terima kasihnya. Ia tidak sedang memberikan gratifikasi pada gurunya. Yakomina T sedang mempraktikkan kebiasaan baik sebagai masyarakat (pertanian) yang memberi sebagai tanda terima kasih. Orang Amarasi menyebutkan dalam dua versi, seun banin manekat, atau seun baran manekat. Itu bukti rasa sayang Yakomina T pada gurunya.
Sementara di pihak guru (ibu Bulan) tentu berbahagia mendapati anak yang mempraktikkan kebiasaan baik dari masyarakat. Masalahnya, bila ibu guru menjadikan pemberian itu sebagai cara untuk menolong Yakomina T pada saat ulangan dan sejenisnya, atau mengkonversi pemberian itu ke dalam nilai perolehan. Nah, pada sisi itulah, ibu guru pasti keliru. hehe...
Jadi, bila diskusi jenaka tentang surat itu bahwa ada gratifikasi yang dilakukan oleh Yakomina T dan ibu guru, rasanya terlalu jauh.
Umi Nii Baki-Koro'oto, 22 Maret 2024
Heronimus Bani ~ Pemulung Aksara
NB: Catatan ini untuk ingatan saya, sebab foto/gambar itu menginspirasi.
