Pengantar
Beberapa waktu terakhir ini di kalangan warganet pengguna WhatsApp beredar sehelai surat. Surat itu ditulis oleh seorang murid yang dialamatkan kepada ibu gurunya. Isi surat, mengabarkan kondisi tubuh yang sakit akibat mandi hujan, diikuti permohona untuk mengisi daftar absensi dengan huruf kapital /S/. Selanjutnya, si murid berjanji akan memberikan hadiah ketika akan kembali ke sekolah bila sudah sembuh.
Opini berkembang di berbagai media sosial efek surat dari si murid yang bernama Yakomina T. Salah satu yang menarik di WAG Ikarasi di mana saya menjadi anggota WAG yakni, gratifikasi. Oh... gratifikasi dari seorang anak yang belum paham, apa itu gratifikasi?Â
Lalu kiranya apa yang  hendak saya ulas di sini?Â
Saya mencoba mengulas hal ini dari sudut pandang edukasi, dengan harapan gratifikasi sebagaimana yang didiskusikan secara lelucon menjadi dipahami sebagai wujud terima kasih seorang anak yang lugu, polos, tanpa pencemaran gagasan politik.
Surat Sakit dari Yakomina T
Saya kutip kembali di sini
Untuk ibu guru yang baik
Ibu Bulan
di sekolah
Ibu, beta sonde masuk sekolah ini hari.
kemarin beta main hujan ju beta
ingus malele, ais malam ju beta
pung badan ke air mendidih
Ibu tulis di apsen S yang besar e ibu
biar kawan tau beta sakit
Nanti beta sembuh ke sekolah bawa kasiÂ
Ibu ujung labu. Ibu suka ko?
Beta sayang ibu Bulan