Mohon tunggu...
Roni Bani
Roni Bani Mohon Tunggu... Guru - Guru SD

SD Inpres Nekmese Amarasi Selatan Kab Kupang NTT. Bahasa dan Kebudayaan masyarakat turut menjadi perhatian, membaca dan menulis seturut kenikmatan rasa.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Aku Mundur Kamu Bingung, ya?

13 Maret 2024   15:39 Diperbarui: 13 Maret 2024   15:43 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku Mundur Kamu Bingung, ya?


Aku datang dari negeri Penghantar Pesona,
Berkuda dengan kecepatan tak kau duga
Suara tapak kudaku menghentak-hentak
Sabana mahaluas nan menghijau nun jauh
jauh sejauh-jauhnya pandangan mata

Kudaku mendaki bukit dan menuruni lereng
Di sana terdengar suara kaumku  mengelus dada
saat aku tiba membawa kabar mengesankan hati
hendak kubantupikulkan pergumulan kaum
Aku pasrahkan pundakku dan punggung kudaku

Di padang datar ia meringkik melengkingkan suara
kami menapak maju mengibarkan panji keteguhan
cita dan cinta kami telah tebar di bumi pesona
lalu kaum telah menetapkan kepastian tilik
manakala waktu yang ditunggunantikan tiba

Baca juga: Mundur

Di bukit kemegahan napas kaum megap-megap
berjuta mata memandang bagai telik sandi
berjuta pendengaran disendengkan pada  bunyi palu
Geger dan gempita negeri Pesona menyorakinya
Sang Penunggang Kuda Betina telah tiba di puncak

Akh...

Kabar baru terbaharukan terbit  di jagad kini
Penunggang Kuda Betina turun dari kudanya
berkaki meninggalkan bukit keteguhan nan mewah
membelakangi singgasana raihan  atas topangan kaum
memberi alasan sumir diselimuti kabut padang sabana

Perjudian dimulai di meja bundar beroda
penjudi melempar kartu dan bola menggelinding
Penunggang Kuda Betina bisu di belakang meja
pulang sambil menari dan menebar senyum pahit
anak-anak bertanya, "Kamu mundur, ya?"

"Aku mundur, kamu bingung, ya!?"

Umi Nii Baki-Koro'oto, 13 Maret 2024

NB: Ketika seseorang calon anggota legislatif terpilih justru mengundurkan diri 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun