Aku Mundur Kamu Bingung, ya?
Aku datang dari negeri Penghantar Pesona,
Berkuda dengan kecepatan tak kau duga
Suara tapak kudaku menghentak-hentak
Sabana mahaluas nan menghijau nun jauh
jauh sejauh-jauhnya pandangan mata
Kudaku mendaki bukit dan menuruni lereng
Di sana terdengar suara kaumku  mengelus dada
saat aku tiba membawa kabar mengesankan hati
hendak kubantupikulkan pergumulan kaum
Aku pasrahkan pundakku dan punggung kudaku
Di padang datar ia meringkik melengkingkan suara
kami menapak maju mengibarkan panji keteguhan
cita dan cinta kami telah tebar di bumi pesona
lalu kaum telah menetapkan kepastian tilik
manakala waktu yang ditunggunantikan tiba
Di bukit kemegahan napas kaum megap-megap
berjuta mata memandang bagai telik sandi
berjuta pendengaran disendengkan pada  bunyi palu
Geger dan gempita negeri Pesona menyorakinya
Sang Penunggang Kuda Betina telah tiba di puncak
Akh...
Kabar baru terbaharukan terbit  di jagad kini
Penunggang Kuda Betina turun dari kudanya
berkaki meninggalkan bukit keteguhan nan mewah
membelakangi singgasana raihan  atas topangan kaum
memberi alasan sumir diselimuti kabut padang sabana
Perjudian dimulai di meja bundar beroda
penjudi melempar kartu dan bola menggelinding
Penunggang Kuda Betina bisu di belakang meja
pulang sambil menari dan menebar senyum pahit
anak-anak bertanya, "Kamu mundur, ya?"
"Aku mundur, kamu bingung, ya!?"
Umi Nii Baki-Koro'oto, 13 Maret 2024
NB: Ketika seseorang calon anggota legislatif terpilih justru mengundurkan diriÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H