Para caleg petahana menahan adrenalin. Aplikasi sirekap milik Komisi Pemilihan Umum terus mengirim data perolehan suara. Setiap saat angka peroleh suara akan berubah, diikuti dengan pemberitaan yang simpang-siur tentang akurasinya. Situasi ini bagai menguji ketahanan psikologis tiap caleg baik petahana maupun pendatang baru.
Para caleg mulai mengirim pesan kepada tim/saksi di lapangan. Sirekap KPU belum jaminan bagi mereka oleh karena angka-angka perolehan itu menunjukkan ketimpangan menurut asumsi mereka. Mana mungkin sebagai petahana memperoleh jumlah suara lebih rendah daripada pendatang baru?
Sebagai caleg pendatang baru telah bekerja keras dan diterima di semua titik basis suara dan telah memecah basis petahana, maka layak mendapat jumlah suara lebih daripada petahana.
Angka-angka perolehan untuk para caleg di tiap partai rerata nyaris saling menggigit. Para caleg dan tim kerja lapangan tiada henti-hentinya berkomunikasi.
Rasanya mereka sudah hendak tiba di titik tidak sabar agar rekapitulasi segera dibuat baik di tingkat Panitia Pemilihan Kecamatan maupun pada Komisi Pemilihan Umum Kabupaten dan seterusnya.
Jadi, pada pemilihan umum tahun 2024, khususnya pemilihan calon anggota legislatif pada semua jenjang (DPR, DPRD, DPRD Kabupaten dan Kota), rasanya tidak ada jaminan bahwa personal branding caleng, kerja keras dengan jasa yang telah ditabur dan tertanam menjadi jaminan. Koin yang digelindingkan dalam jumlah tertentu tidak menjamin keterpilihan. Semakin besar koin yang digelindingkan, (mungkin saja) mereka yang terpilih.
Para caleg yang bekerja dengan idealisme, akal sehat, kejujuran harus mengakui bahwa perolehan suara yang mereka peroleh jauh di belakang. Besar kemungkinannya untuk tidak dapat melaju ke kursi legislatif yang disediakan. Kursi itu pun jumlahnya amat sangat terbatas.
Maka, personal branding dengan segala aksesorinya, tidak dapat menjadi jaminan terpilih secara luar biasa dan unggul secara mutlak pada pemilihan umum anggota legislatif tahun 2024.
Penutup
Pemilihan Umum Tahun 2024 sudah dan sedang dalam proses menuju penetapan calon presiden/calon wakil presiden terpilih. Demikian pula calon legislatif pada semua jenjang akan ditetapkan pada waktunya sesuai jadwal dari Komisi Pemilihan Umum. Tak ketinggalan calon Dewan Perwakilan Daerah (DPD).Â
Pengalaman mengikuti pemilihan umum tahun 2024 yang penuh dengan hingar-bingar, mulut yang dipakai untuk memuja dan atu mencaci, mensuport dan atau membuka aib telah berlalu. Jari telah digunakan untuk mencoblos. Gairah mendongkrak orang tertentu ke kursi empuk legislatif dan eksekutif telah berakhir. Waktu penantian untuk mendengar hasil akhir agar dapat meneriakkan yel-yel kemenangan, atau berbalik tanpa tepuk tangan sedang dinantikan.