Mohon tunggu...
Roni Bani
Roni Bani Mohon Tunggu... Guru - Guru SD

SD Inpres Nekmese Amarasi Selatan Kab Kupang NTT. Bahasa dan Kebudayaan masyarakat turut menjadi perhatian, membaca dan menulis seturut kenikmatan rasa.

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Artikel Utama

Pengadaan Seragam KPPS atas Biaya Mandiri

14 Februari 2024   16:52 Diperbarui: 15 Februari 2024   12:27 843
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ketua PPS Nekmese Amarasi Selatan memberikan informasi pencerahan tentang DPT dan DPTb di salah satu TPS di dalam desa Nekmese. Foto: Roni Bani 

Hari ini, Rabu (14/2/24) sebanyak 820.161 Tempat Pemungutan Suara (TPS) di dalam negeri dan 3.059 TPS di luar negeri, dikunjungi oleh pemegang hak suara. Mereka yang berada di luar negeri telah mulai mencoblos beberapa hari sebelum hari pencoblosan hari ini, Rabu (14/2/24). 

Pada hari ini, Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di luar negeri akan membuka kotak-kotak surat suara untuk mulai menghitung. 

Sementara di dalam negeri, 820.161 TPS memulai proses pemungutan suara pada pukul 08.00 sesuai waktu Indonesia (WIT, WITa, dan WIB).

Baca juga: Pengadilan

Ketua PPS Nekmese Amarasi Selatan memberikan informasi pencerahan tentang DPT dan DPTb di salah satu TPS di dalam desa Nekmese. Foto: Roni Bani 
Ketua PPS Nekmese Amarasi Selatan memberikan informasi pencerahan tentang DPT dan DPTb di salah satu TPS di dalam desa Nekmese. Foto: Roni Bani 

Suatu tugas yang berat disandang oleh para anggota KPPS. Mereka harus melaksanakan tugas sebaik-baiknya, sejujur-jujurnya oleh karena merekalah ujung tombak suksesnya perhelatan pesta raya, pesta rakyat, pesta demokrasi sejagad Indonesia. 

KPPS 1, 2, dan 3 sedang bertugas. Foto: Roni Bani
KPPS 1, 2, dan 3 sedang bertugas. Foto: Roni Bani
  • KPPS 1 (Ketua KPPS)
    Dalam pelaksanaan tugasnya di TPS, Ketua KPPS bertanggung jawab atas tugas pemanggilan nama calon pemilih yang sudah mendaftar di bagian pendaftaran. Lalu tugas lainnya adalah penandatanganan surat suara, dan pemberian surat suara kepada pemilih yang dipanggil. Surat suara pengganti jika diperlukan, juga menjadi tanggung jawab Ketua KPPS.
  • KPPS 2
    Anggota KPPS 2 bertanggung jawab dalam mempersiapkan surat suara di TPS. Ada lima surat suara yang akan dicoblos pemilih: Capres-cawapres, DPR RI, DPD, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota. Anggota KPPS 2 juga bertugas mengawasi pembukaan dan menyatakan keabsahan surat suara, bekerja sama dengan Ketua KPPS.
  • KPPS 3
    Tugas pencatatan, ada pada Anggota KPPS 3. Petugas ini wajib melakukan pencatatan jumlah pemilih, jumlah surat suara, dan sertifikat hasil perhitungan suara menggunakan formulir Model C1-KWK.
  • KPPS 4
    Anggota KPPS 4 bertugas mencatatkan hasil penelitian terhadap setiap lembar surat suara yang diumumkan oleh Ketua KPPS pada formulir catatan hasil perhitungan suara.
  • KPPS 5
    Anggota KPPS 5 bertugas dalam mengarahkan pemilih di TPS ke bilik suara. Jika ada pemilih disabilitas memerlukan bantuan, maka membantunya menjadi tugas KPPS 5 juga.

KPPS 4 dan KPPS 5 menerima undangan, mencocokkan dengan DPT; mengarahkan ke tempat duduk sebelum nama disebut/dipanggil. Foto: Roni Bani
KPPS 4 dan KPPS 5 menerima undangan, mencocokkan dengan DPT; mengarahkan ke tempat duduk sebelum nama disebut/dipanggil. Foto: Roni Bani
  • KPPS 6
    Anggota KPPS 6 bertugas menjagai kotak suara. Tentunya, sambil mengarahkan pemilih yang baru selesai mencoblos di bilik suara, agar memasukkan surat suara ke kotak yang sesuai. KPPS 6 harus memastikan semua surat suara dimasukkan ke dalam kotak dan mengarahkan pemilih ke meja KPPS 7.

KPPS 6 siaga di depan kotak suara, menolong pemilih agar menempatkan surat suara secara tepat. Foto: Roni Bani
KPPS 6 siaga di depan kotak suara, menolong pemilih agar menempatkan surat suara secara tepat. Foto: Roni Bani
  • KPPS 7
    Anggota KPPS 7 menjagai meja tinta. Petugas wajib mengarahkan pemilih untuk mencelupkan jari tangannya ke tinta. Petugas ini juga harus memastikan pemilih yang mencelupkan jari ke tinta, tidak menghapus tintanya. Terakhir, tugasnya adalah mempersilakan pemilih keluar dari TPS.

KPPS 7, bertugas di meja tinta sekaligus mencatat (cek list) telah selesai mencoblos. Foto: Roni Bani
KPPS 7, bertugas di meja tinta sekaligus mencatat (cek list) telah selesai mencoblos. Foto: Roni Bani

Sebelum pencoblosan dimulai, Ketua KPPS (KPPS 1) memberikan penjelasan kepada pemegang hak suara yang memberikan suaranya di dalam bilik yang telah disediakan. Ketua KPPS menguraikan alur masuk ke dalam TPS sebagai berikut:

  • Masuk ke area TPS dengan membawa syarat yang ditentukan yakni undangan (disertai Kartu Penduduk) atau surat keterangan lainnya yang diperlukan bila nama pemilih tidak tercatat dalam daftar pemilih tetap.
  • Petugas KPPS 4, dan KPPS 5 akan mencatat pada daftar hadir, tanda tangani daftar hadir dan mengambil duduk di tempat yang telah disediakan.
  • Pemilih menunggu di kursi tunggu sampai ada panggilan.
  • Berjalanlah ke meja pengambilan surat suara yang dijagai Ketua KPPS (KPPS 1), KPPS 2, dan KPPS 3. Setelah menerima surat suara, (jika perlu) pastikan bahwa surat suara sesuai jumlah yang diperlukan dan tidak cacad.
  • Pastikan surat suara berjumlah 5. Yaitu, surat suara Pilpres; DPD; DPR RI; DPRD Provinsi; DPRD Kabupaten/Kota.
  • Setelah mendapatkan surat suara, berjalankan ke bilik suara. Cobloslah sesuai ketentuan. Bila memerlukan bantuan sudah harus menyampaikan kepada anggota KPPS agar menyediakan personil tertentu yang dapat mendampingi. 
  • Sesudah mencoblos, lipat kembali surat suara secara tepat. Keluar dari bilik pencoblosan menuju ke kotak suara. Masukkan surat suara ke kotak suara sesuai dengan jenis suratnya.
  • Tandai jari dengan mencelupkannya ke tinta, tanda sudah mencoblos.
  • Keluar dari area TPS.

Hal yang demikian berlaku sama di seluruh TPS. KPPS memberikan penjelasan sejelas mungkin, menggunakan bahasa yang sesederhana mungkin agar menghindari kekeliruan dalam pemahaman sekaligus akan keliru pula pada saat pencoblosan.

Detik menuju menit dan jam berlangsung. Waktu bergulir, sementara jumlah pemberi hak suara masih ada yang perlu dilayani. Maka kotak surat suara, surat suara dan anggota KPPS bersama Panwas TPS, KamTPS, dan para saksi perlu menuju ke rumah tempat di mana anggota masyarakat pemilik hak suara. 

Pada salah satu TPS di Nekmese Amarasi Selatan Kabupaten Kupang, KPPS harus melayani 5 orang yang perlu dikunjungi. Salah seorang di antaranya tunanetra. Ia tanpa malu-malu menyebutkan secara lugas dan jelas siapa yang dipilih, partai dan lain-lain. 

Tentu saja hal ini tidak seharusnya terjadi, namun pemilik suara itu sendiri yang menghendakinya. Maka semua pemangku kepentingan mulai dari KPPS, Panwas TPS, KamTPS, dan para saksi tiada dapat mencegahnya.

Istirahat. 

...

Waktunya menghitung surat suara yang tercoblos. Semua surat suara terdapat di dalam kotak suara. Persiapan dilakukan oleh anggota KPPS.

Kotak suara pertama dibuka. Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden. Mereka mulai menghitungnya secara cermat.

KPPS 1 mulai menghitung surat suara. Foto: Roni Bani
KPPS 1 mulai menghitung surat suara. Foto: Roni Bani

Sebelum memulai penghitungan surat suara, KPPS 1 mengundang para saksi dan pemilih yang berada di sekitar TPS. Semuanya berbondong-bondong hendak menyaksikan dan mendengarkan perhitungan surat suara sah dan atau tidak sah. 

Anggota KPPS mencatat plano, suara sah dan atau tidak sah. Foto: Roni Bani
Anggota KPPS mencatat plano, suara sah dan atau tidak sah. Foto: Roni Bani

Anggota KPPS lainnya bersiap untuk mencatat secara tally surat suara yang dinyatakan sah.

Seterusnya proses itu berlangsung untuk surat suara yang terhimpun pada kotak kedua untuk Dewan Perwakilan Daerah (DPD). Sesudahnya, diikuti DPR RI, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota.

Proses penghitungan suara akan terus berlangsung hingga selesai, diikuti dengan proses mengisi data-data itu ke dalam form-form yang telah disediakan untuk pelaporan.

Salah satu sesi di antara kesibukan pemungutan suara, saya sempat memberikan pernyataan bahwa ternyata Komisi Pemilihan Umum telah menyediakan kostum yang menarik hingga anggota KPPS. 

"Tidak, pak ! Kami berdikari menyiapkan pakaian seragam ini! Hanya kami saja yang buat begini di desa ini. Kami ada 2 KPPS yang buat baju begini. Kami pakai uang sendiri." jawab anggota KPPS yang bercakap-cakap dengan saya.

Rupanya mereka kreatif. Kreativitas para anggota KPPS menjadi perhatian sebagaimana juga terjadi pada banyak KPPS di banyak tempat. Hal ini dapat diikuti melalui berbagai pemberitaan media arus utama maupun media sosial.

Jadi, para anggota KPPS di tempat kami punya kemandirian. Sesuatu yang berharga.

Pesta telah dan sedang dalam proses menuju klimaksnya yakni menentukan siapa pemenang dari kontestasi yang disebut pesta demokrasi. 

KPPS, PPS, PPK, KPU Kabupaten/Kota, KPU Provinsi dan KPU Pusat; di sampingnya Pawas di semua lini dan tingkatan terus bekerja. 

Kepolisian dan lembaga pemantau di dalamnya masyarakat sipil pada lembaga tertentu yang memanfaatkan aplikasi seperti jagapemilu.com, litbang kompas dan lain-lain akan terus bekerja hingga puncak pesta ini.

Satu harapan besar pesta ini berakhir damai, tenang tanpa hiruk-pikuk. Demokrasi ditegakkan, bangsa dan negara bermartabat, pembangunan dan pengembangan menuju visi bangsa dan negara berlanjut.

Nekmese-Amarasi Selatan, 14 Februari 2024

Catatan hari ini

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun