Mohon tunggu...
Roni Bani
Roni Bani Mohon Tunggu... Guru - Guru SD

SD Inpres Nekmese Amarasi Selatan Kab Kupang NTT. Bahasa dan Kebudayaan masyarakat turut menjadi perhatian, membaca dan menulis seturut kenikmatan rasa.

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Mungkin Ada Korelasi Makan Siang Gratis Anak Sekolah dengan Naiknya Literasi Digital

8 Februari 2024   12:58 Diperbarui: 8 Februari 2024   12:59 337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Visi dan Misi Pasangan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden


Publik sudah mengetahui ide dan strategi implementasi visi, misi dan program strategis unggulan dari pasangan calon presiden dan calon wakil presiden. Lima seri debat capres/cawapres di mana 3 seri untuk capres dan 2 seri untuk cawapres telah melunasi kehausan publik. 

Publik haus pada segala aspek yang dimiliki oleh para paslon capres/cawapres yang dimunculkan secara utuh. Debat dengan silang pandangan, atau saling setuju pun telah dipertontonkan. Publik kembali ke peraduan diskusi sambil membela paslon yang didukung. 

Diskusi di ruang-ruang publik baik yang formal semisal tayangan televisi, maupun informal di warung-warung dan kedai-kedai tidak berpengaruh lagi pada keputusan tiap pemegang hak suara. Masing-masing telah menetapkan pilihannya. Menunggu harinya untuk menerima kertas suara, menuju bilik, membuka, mencoblos, melipat dan menuju kotak suara. Di sana tugas berakhir. Sederhana saja, tapi berdampak besar.

Sekadar mengingatkan visi, misi para paslon sebagaimana di bawah ini (sumber)

Pasangan Calon Presiden Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar

Visi: Indonesia Adil dan Makmur untuk Semua

Misi:

  • Memastikan ketersediaan kebutuhan pokok dan biaya hidup murah melalui kemandirian pangan, ketahanan energi, dan kedaulatan air,
  • Mengentaskan kemiskinan dengan memperluas kesempatan berusaha dan menciptakan lapangan kerja, mewujudkan upah berkeadilan, menjamin kemajuan ekonomi berbasis kemandirian dan pemerataan, serta mendukung korporasi Indonesia berhasil di negeri sendiri dan bertumbuh di kancah global;
  • Mewujudkan keadilan ekologis berkelanjutan untuk generasi mendatang:
  • Membangun kota dan desa berbasis kawasan yang manusiawi, berkeadilan, dan saling memajukan;
  • Mewujudkan manusia Indonesia yang sehat, cerdas, produktif, berakhlak, serta berbudaya;
  • Mewujudkan keluarga Indonesia yang sejahtera dan bahagia sebagai akar kekuatan bangsa;
  • Memperkuat sistem pertahanan dan keamanan negara, serta meningkatkan peran dan kepemimpinan Indonesia dalam kancah global untuk mewujudkan kepentingan nasional dan perdamaian dunia;
  • Memulihkan kualitas demokrasi, menegakkan hukum dan HAM, memberantas korupsi tanpa tebang pilih, serta menyelenggarakan pemerintahan yang berpihak pada rakyat

Pasangan Calon: Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka

Visi: Bersama Indonesia Maju Menuju Indonesia Emas 2045

Misi:

  • Memperkokoh ideologi Pancasila, demokrasi, dan hak asasi manusia (HAM)
  • Memantapkan sistem pertahanan keamanan negara dan mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada pangan, energi, air, ekonomi syariah, ekonomi digital, ekonomi hijau, dan ekonomi biru:
  • Melanjutkan pengembangan infrastruktur dan meningkatkan lapangan kerja yang berkualitas, mendorong kewirausahaan, mengembangkan industri kreatif serta mengembangkan agro-maritim industri di sentra produksi melalui peran aktif koperasi;
  • Memperkuat pembangunan sumber daya manusia (SDM), sains, teknologi, pendidikan, kesehatan, prestasi olahraga, kesetaraan gender, serta penguatan peran perempuan, pemuda (generasi milenial dan generasi Z), dan penyandang disabilitas;
  • Melanjutkan hilirisasi dan mengembangkan industri berbasis sumber daya alam untuk meningkatkan nilai tambah di dalam negeri;
  • Membangun dari desa dan dari bawah untuk pertumbuhan ekonomi, pemerataan ekonomi, dan pemberantasan kemiskinan;
  • Memperkuat reformasi politik, hukum, dan birokrasi, serta memperkuat pencegahan dan pemberantasan korupsi, narkoba, judi, dan penyelundupan;
  • Memperkuat penyelarasan kehidupan yang harmonis dengan lingkungan, alam dan budaya, serta peningkatan toleransi antarumat beragama untuk mencapai masyarakat yang adil dan makmur.

Pasangan Calon Ganjar Pranowo dan Mahfud MD

Visi: Gerak Cepat Menuju Indonesia Unggul

Misi:

  • Manusia Indonesia yang sehat, terdidik, dan sejahtera;
  • Indonesia unggul dalam bidang inovasi dan teknologi,
  • Ekonomi yang tangguh dan berdikari;
  • Hilangnya kemiskinan dan ketimpangan antarwilayah dari akarnya;
  • Ekosistem digital yang mengutamakan akses internet cepat dan terjangkau
  • Pembangunan ekonomi yang memperhatikan kelestarian lingkungan;
  • Demokrasi terjaga melalui pemberantasan korupsi dan pemerintahan inklusif berlandaskan supremasi hukum:
  • Indonesia bangsa terhormat di kancah internasional, serta pertahanan yang tangguh dan modern.

Bila sekadar membandingkan secara cepat tanpa mengabaikan esensi, manakah yang terlihat sederhana  dan kiranya mudah gerak implementasinya? Pembaca yang budiman yang akan merespon pertanyaan ini.

Konteks Kekinian antara Makan/Minum Gratis dan Kebutuhan Internet

Saya lanjutkan. Sudah dalam pengetahuan pula bahwa tiap paslon menetapkan visi yang tidak muluk-muluk. Pilihan diksi yang terasa bagai mudah digapai. Indah. Indah dalam ucapan ketika dibaca, dan didiskusikan. 

Lahirlah acara-acara yang trend dan gaul untuk berdiskusi: Desak Anis dan Tabrak Mahfud yang digandrungi kawula muda. Berdesakan untuk mendapatkan tempat duduk paling dekat dengan narsum (Anis atau Mahfud). Apakah ada acara serupa atau berkemiripan yang dibuat oleh seorang kawula muda pemimpi memimpin masa depan dengan bonus demografi? 

Pertanyaan itu mudah dijawab. Jawabannya yakni program unggulan makan siang gratis, minum susu gratis dan hilirisasi. Dua program unggulan yang tak tertandingi. Khusus makan siang dan minum susu gratis rasanya sangat menyentuh kebutuhan bahkan emosi kaum terpinggirkan  yakni masyarakat kelas bawah. Masyarakat kelas bawah dengan ekonomi lemah lembut yang fluktuatif. Mereka yang mudah dimain-mainkan dengan harga sembako dan harga produk pertanian yang tidak menentu. Mereka yang akan mengejar tenggat waktu dua mingguan untuk menerima upah karena bekerja sebagai upahan. Mereka yang diam di tempat bila laut tak mengizinkan mereka melaut. 

Sementara kelas menengah bersiap-siap menambah pundi-pundi dengan melihat pangsa pasar. Lagi-lagi atas alasan bonus demografi. UMKM bergairah dengan kredit. 

Kredit dengan agunan barang  tertentu, sambil berharap tidak terjadi inflasi agar mereka dapat terus berkembang. Pegiat UMKM sungguh berharap tidak terjadi krisis ekonomi agar usaha mereka tidak jatuh dan terlilit kredit macet.

Kelas elit yakni pejabat tinggi dan kaum kapitalis tersenyum. Hutang sekalipun tak mengganggu emosi, karena hutang dihitung sebagai kekayaan. Mereka akan tetap eksis di tengah badai krisis ekonomi sekali pun. 

Caranya, mereka akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) untuk karyawan atau buruh. Mereka yang di-PHK tiada berdaya sekalipun serikat pekerja mengajak berdemo. Pemilik modal (kaum kapiltalis) tak terusik, karena mereka akan menyampaikan bahwa perusahaan sedang di ambang kepailitan. 

Ketika semua kembali normal, kaum kapitalis segera bangkit dengan  modal besar, sementara pelaku UMKM tertatih bahkan tak dapat berbuat apa-apa. Masyarakat kelas bawah hendak menadahkan tangan kepada siapa? Pemerintah? 

Tentu, pemerintah yang kepadanya tangan ditadahkan. Makan siang dan minum susu gratis menjadi jalan keluar, bukan?

Makanlah dan minumlah. Segarkanlah tubuh, kuatkan sel, otot dan tulang, dan bersiap-siaplah untuk menanggung hutang negara. Gratis ketika dilayankan kepaa masyarakat, tetapi tidakkah semua itu menggunakan anggaran negara (APBN)? Bukankah APBN menerima anggaran dari  pajak dan hutang?

Kembali ke topik, mungkinkah ada korelasi antara makan siang dan minum susu gratis dengan lompatan pengetahuan bila literasi digital hidup di zaman industri 4.0 menuju 5.0?

Dampak dari program makan siang dan minum susu gratis akan terlihat gerak gairah ekonomi masyarakat. Ya. Mampukah mereka kemudian membayar pajak secara tuntas agar negara tidak berhutang? Mampukah mereka memenuhi kebutuhan primer dan sekunder sementara kebutuhan pada zaman diditalisasi sudah termasuk ke dalam kebutuhan primer?

Sekolah manakah di Indonesia yang tidak akan tersentuh internet pada zaman industri 4.0? Saat ini satuan-satuan pendidikan telah sedang bergumul dengan jaringan internet dan listrik. Kaum pekerja kasar (misalnya, tukang kayu) tidak lagi 100% bekerja manual, tetapi daya dukung listrik tiada terhindarkan. 

Pegiat UMKM butuh listrik dan jaringan internet ketika mereka mengharapkan aturan tentang jual-beli dalam jaringan perlu segera diterbitkan agar mereka dapat berkompetisi secara sehat di dalam jaringan. Dan masih banyak lagi kebermanfaatan jaringan listrik dan internet ketika merindukan lompatan dan bukan sekadar loncatan yang akan turun lagi ke tempat semula.

ANBK di badan jalan; katanetizen.kompas.com
ANBK di badan jalan; katanetizen.kompas.com

Serang Kompasianer bernama Yulius Roma Patandean menulis satu artikel yang mengiris emosi. Miris sekali melihat kondisi kaum guru pedesaan yang bergelut dengan jaringan internet untuk mengikuti program Pendidikan dan Pelatihan Guru (PPG). Mereka harus beranjak dari lembah ke bukit, membangun tenda sederhana ketika spot internet mereka dapatkan. Lalu selanjutnya mereka harus bergelut dengan cuaca dingin (sumber)

Bagaimana dengan daerah lain di Indonesia? Propinsi Kepulauan seperti Maluku, Maluku Utara, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, dan lain-lain. Bagaimana pula dengan pulau-pulau besar yang penduduknya tersebar mulai dari perkotaan hingga pedesaan dan pedalaman, daerah pesisir hingga perbukitan dan pegunungan?

UN di pinggir hutan. kompas.id
UN di pinggir hutan. kompas.id

 

Kita pastikan mereka akan makan siang dan minum susu  gratis. Enersi yang terdapat dalam makanan dan susu akan dimanfaatkan untuk keluar dari rumah agar menemukan titik spot internet. Di sana mereka akan mengakses internet untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan sesuai kepentingannya. 

Selamat menuju Tempat Pemungutan Suara. Pastikan, Anda memilih pasangan terbaik untuk mewujudkan visi bangsa dan negara yang tertuang di dalam alinea keempat Pembukaan UUD 1945. Turunan dari visi tersebut kiranya telah tertuang di dalam visi-misi paslon yang sedang berkompetisi.

Umi Nii Baki-Koro'oto, 8 Februari 2023

Heronimus Bani

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun