Mohon tunggu...
Roni Bani
Roni Bani Mohon Tunggu... Guru - Guru SD

SD Inpres Nekmese Amarasi Selatan Kab Kupang NTT. Bahasa dan Kebudayaan masyarakat turut menjadi perhatian, membaca dan menulis seturut kenikmatan rasa.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Siram Rampe dan Bakar Lilin di Pusara sebagai Budaya

25 Desember 2023   17:36 Diperbarui: 25 Desember 2023   18:25 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berada di pusara ibu (atas) dan pusara ayah (bawah); dokpri Roni Bani

Pengantar

Sudah menjadi budaya masyarakat Indonesia untuk berkunjung ke Tempat Pemakaman (Umum dan Khusus). Tempat Pemakaman Umum (TPU) kiranya selalu ada di setiap kampung, desa hingga kota, walau tidak selalu dapat dipastikan karena yang disebutkan sebagai TPU mesti mendapat ada pihak yang menyerahkan tanah dan ada pihak yang mengelolanya. 

Maka, tidak heran bila banyak kuburan ada di pekarangan. Sementara Tempat Pemakaman Khusus (TPK) biasanya ada pada komunitas tertentu, atau pada orang dengan kelas tertentu. 

Tengoklah di banyak kota, di sana ada TPU yang dikelola secara baik oleh Pemerintah Kota melalui Dinas Teknis terkait. Misalnya, Dinas Sosial. 

Dalam budaya masyarakat adat Pah Amarasi (bekas Swapraja Amarasi) bila seseorang meninggal dunia, keluarga duka, tokoh masyarakat, dan pemerintah desa segera duduk bersama dalam rangka mengurus upacara penguburan yang disebut subat. 

Masyarakat mengenal istilah maets ii prenat (harfiah; kematian itu menjadi urusan pemerintah desa). Istilah ini sejalah dengan program penataan lingkungan pemukiman dan pemakaman oleh banyak pemerintah kota. 

Sayangnya, pemerintah desa-desa dan kelurahan di bekas Swapraja Amarasi tidak dapat menata TPU secara baik. Lalu beberapa desa/kelurahan sudah tidak mempunyai TPU.

Kuburan khusus masyarakat pendatang dari Cina di Manoa Honolulu; rapih dan apik; Sumber: soest.hawaii.edu via pinterest.com
Kuburan khusus masyarakat pendatang dari Cina di Manoa Honolulu; rapih dan apik; Sumber: soest.hawaii.edu via pinterest.com

Terlepas dari penataan TPU yang rapi dan apik, asri dan estetik, bernilai "sejarah" pada keluarga dan komunitas, ternyata ada budaya "berkunjung" ke TPU pada hari-hari tertentu.

"Bekunjung" ke TPU dan TPK 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun