Mohon tunggu...
Roni Bani
Roni Bani Mohon Tunggu... Guru - Guru SD

SD Inpres Nekmese Amarasi Selatan Kab Kupang NTT. Bahasa dan Kebudayaan masyarakat turut menjadi perhatian, membaca dan menulis seturut kenikmatan rasa.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Jamuan Makan Rabi Yesus dan Jamuan Makan Presiden Joko Widodo

3 November 2023   17:38 Diperbarui: 3 November 2023   19:56 320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://nasional.tempo.co/

Dialog yang dibangun oleh Presiden Joko Widodo dan para calon presiden: Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto dan Anies Rasyid Baswedan terbaca sebagai upaya mencairkan suasana yang kaku dari dampak yang timbul pada mereka sebagai kompetitor. Presiden Joko Widodo mengadakan jamuan makan bersama ini mungkin dengan pesan kepada publik bahwa, kompetisi dalam pemilihan umum haruslah santai-santai saja, banyak senyum dan canda antarkompetitor, tidak perlu saling "menyerang", tetapi berkompetisi dengan sehat dan akal sehat pula.

Dialog itu tidak banyak terdengar dan diketahui oleh public oleh karena para jurnalis hanya mendekat untuk memotret, sambil sesekali memanggil nama calon-calon presiden. Dia yang disebutkan namanya akan menoleh pada pemanggil, kemudian tersenyum, pemotretan berlangsung dan selesai. Selanjutnya, tentang apa yang dibicarakan dalam dialog antara empat tokoh penting itu, siapa yang mengetahuinya?

Dalam keterangan pers sesudah jamuan makan itu, masing-masing calon presiden mengungkapkan pandangannya. Prabowo berbicara dalam nada ringan-ringan saja tentang jenis makanan yang tersedia. Ucapan terima kasih telah mendapatkan undangan oleh Presiden, serta harapan akan suasana aman dalam pemilihan umum. Hal-hal itu sebagai obrolan (dialog) di antara mereka. Mungkinkah Prabowo Subianto tidak mengikuti seluruh obrolan sehingga keterangan yang diberikan sebegitu sederhananya? (sumber)

Anies Rasyid Baswedan berbicara tentang netralitas para penyelenggara negara. Menurutnya, hal ini menjadi salah satu materi dialog (diskusi) sambil menikmati makanan yang tersedia. Presiden Joko Widodo telah mengumpulkan para pejabat, gubernur, bupati, walikota, pimpinan TNI, Polri untuk menjaga netralitas dalam rangka pemilihan umum (sumber)

Ganjar Pranowo berbicara tentang obroloan yang enteng, ringan diselingi tawa. Rupanya ada pertanyaan tentang sosialisasi para paslon ke berbagai daerah. Presiden Joko Widodo menilai ada raut yang segar, tubuh yang bertambah gemuk, tapi juga yang terlihat turun berat  badan rupanya. Lalu, disebutkan tentang makanan yang ditempatkan di piring sama dengan yang ada di piring Presiden Joko Widodo (sumber)

Jadi, suasana di meja makan yang demikian hendak menggambarkan eratnya persaudaraan dan persahabatan sekalipun sedang dalam satu kompetisi. Lalu kita bertanya, siapakah di antara ketiga calon presiden ini yang sedang mengharapkan dukungan dari idola bangsa ini, Presiden Joko Widodo? Ketiganya merupakan putera-putera terbaik bangsa yang terpilih dari begitu banyaknya putera-puteri terbaik bangsa. Merekalah yang kini menjadi pusat perhatian, di samping Presiden Joko Widodo sendiri menjadi pusat perhatian publik karena dukungannya kepada salah satu di antara ketiganya merupakan modal yang menarik pemilih untuk bersamanya.

Maka kini kita akan melihat dampak sesudah jamuan makan siang ini. Bagaimana opini ahli semiotic dan pengamat politik tentang suasana dan nuansa duduk bersama Presiden Joko Widodo dan ketiga calon presiden. Opini seperti apa yang akan dibangun agar publik menangkap dan memahami bahasa tubuh dan obrolan mereka di sekeliling meja makan itu.

Penutup

 

Jamuan makan (Perjamuan Suci Terakhir) Rabi Yesus berakhir dengan  berkomplot dan bersekongkolnya Yudas Iskariot dengan para pemimpin agama Yahudi. Yudas Iskariot mendapatkan sejumlah uang dari persekongkolan itu, lalu ia menyerahkan gurunya untuk diperlakukan seturut kehendak mereka. Sementara Petrus menyangkal gurunya sesaat setelah ditangkap. Murid-murid yang lain berlarian meninggalkan guru yang telah bersama-sama dalam segala hal. Kisah ini berakhir dramatis. Rabi Yesus menderita, dihakimi hingga disalibkan (Mat.26:47-56, dan ayat-ayat sejajar)

Jamuan makan yang diadakan oleh Presiden Joko Widodo merupakan jamuan makan yang dapat dianalogikan sebagai suatu panggung politik kemesraan. Keempat tokoh ini menjadikan meja makan dengan aneka makanan dan minuman untuk bertemu, saling berbagi cerita tentang sosialisasi paslon sesudah mendaftar ke KPU, dan berharap agar ada posisi netral, nihil keberpihakan para penyelenggara negara pada pemilihan umum.  Panggung politik kemesraan di meja makan ini akankah bermuara pada kemesraan para pengusung dan pendukung?

Umi Nii Baki-Koro'oto, 3 November 2023

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun