Mohon tunggu...
Roni Bani
Roni Bani Mohon Tunggu... Guru - Guru SD

SD Inpres Nekmese Amarasi Selatan Kab Kupang NTT. Suka membaca dan menulis seturut kenikmatan rasa. Menulis puisi sebisanya

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Romantisme Religius

29 Juli 2023   11:47 Diperbarui: 29 Juli 2023   12:44 304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lonceng Gereja, Sumber: https://pixabay.com/id/

"ha ha ha ha.... ... ha ha ha ha... ... ." demikian derai tawa Lusifer.

"Hai insan kreasi Sang Khalik. Aku sendiri dikreasikan oleh-Nya. Aku diusir dari singgasana kemuliaan. Aku di sini menjadi Penggodamu. Kusediakan kemuliaan, kehormatan dalam perutmu. Buncit perutmu akan terus mengembang. Relung hati kecilmu rak akan pernah penuh oleh keinginan dan kerakusan. Kau akan terus berada dalam dosamu, walau kau berbuih bibir pada ayat-ayat suci yang kau rapalkan setiap saat. Matamu akan kubolak-balikkan ketika melihat kemewahan untuk mencapainya, sementara kemelaratan akan kau pecundangi agar kau tetap menjadi pendurhaka dengan bibir kesalehan." Lusifer berorasi seakan berhadap-hadapan dengan sejuta insan.

Kini, kaum saleh dan apologist masih akan terus berada di jalur keperkasaan dan keagungan masing-masing. Memberi tangan siapa sudi menerima? Ruang-ruang sempit pemenjaraan pun tak akan mematahkan dan mematikan kesalehan yang mengantar keterbelahan, dan apologis yang menghunjukkan keramahan semu.

Tersenyumlah...

Umi Nii Baki-Koro'oto, 29 Juli 2023

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun