Mohon tunggu...
Roni Bani
Roni Bani Mohon Tunggu... Guru - Guru SD

SD Inpres Nekmese Amarasi Selatan Kab Kupang NTT. Bahasa dan Kebudayaan masyarakat turut menjadi perhatian, membaca dan menulis seturut kenikmatan rasa.

Selanjutnya

Tutup

Roman Pilihan

Nada Sendu Gemintang Berbalut Suram

17 Juli 2023   22:29 Diperbarui: 17 Juli 2023   22:42 311
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Buku-buku primbon dibuka. Tiap lembar primbon menggugurkan barisan frasa. Frasa-frasa ramalan yang pongah berguguran. Sementara di ujung dan sudut buku diam membisu kelompok Gemetaran Gelisah. Mereka mengulur tangan maya hingga lelah dan jatuh terkulai. Saat itu tangan maya ditadahkan agar kepadanya dituangkan asa keberkahan. Kini, tangan maya lunglai, kembali kepada tuannya, entah akan dilipat atau digandeng-gandengkan dengan tangan-tangan lainnya untuk menguatkannya kembali.

Istana meresmikan beberapa Punggawa dalam jabatan idaman insan. Pemain lama menarik napas dalam-dalam lalu duduk di bangku bukan cadangan. Pemain baru mempercepat langkah memasuki lapangan secara berbarengan.

"Ingatlah! Hati-hati! Kita butuh kerja cepat dan tepat! Jangan main-main! Kutugaskan lebih detil sesudah ini!" Demikian Titah Punggawa Superior dengan lantunan menggetar dada.

Penonton tersenyum dan bertepuk tangan. Tiada kursi empuk untuk diduduki bokong lemah. Semua berbaris rapih dan indah. Betis-betis teguh ketika tangan diayun-ayunkan untuk saling memberi salam. Tembok membisu sambil membingkai kisahnya sendiri. Ia tak dapat menengadah untuk mengerlingkan matanya pada Gemintang Suram walau malam telah mengantar kesepian di sekitar perapian.

Gemintang Suram telah lelah. Ia akan segera menuju peraduannya.

Selamat tidur kawan-kawan.

Tidurlah dengan membawa senyum.

Tersenyumlah!

Umi Nii Baki-Koro'oto, 17 Juli 2023 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Roman Selengkapnya
Lihat Roman Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun