Mohon tunggu...
Roni Bani
Roni Bani Mohon Tunggu... Guru - Guru SD

SD Inpres Nekmese Amarasi Selatan Kab Kupang NTT. Bahasa dan Kebudayaan masyarakat turut menjadi perhatian, membaca dan menulis seturut kenikmatan rasa.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Lelucon Maso Minta Nona

15 Juli 2023   08:52 Diperbarui: 15 Juli 2023   08:57 449
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kolase, dokpri Roni Bani

Rombongan Keluarga Peminangan yang terlambat tiba; foto dokpri: Roni Bani
Rombongan Keluarga Peminangan yang terlambat tiba; foto dokpri: Roni Bani

Jubir pihak keluarga gadis terlihat senyumannya. Rasanya ada yang kurang tepat dari penyampaian jubir pihak keluarga laki-laki. Jubir pihak keluarga gadis menyapa kembali, dan meminta agar prosesi peminangan didahului dengan doa. Doa harus dipimpin oeh salah seorang dari rombongan keluarga pihak laki-laki.

Sebelum prosesi dilanjutkan, jubir pihak keluarga gadis mempersilahkan anggota rombongan untuk mengambil tempat duduk. Sementara jubir dan para petugas tetap berdiri.

Keluarga pihak laki-laki yang akan melamar pun menunjuk seorang bapak memimpin doa. Setelah doa didaraskan, prosesi melamar pun dilangsungkan. Jubir pihak laki-laki menyampaikan siapa mereka dan terutama siapa pemuda yang mereka wakili. Selanjutnya secuil kisah cinta yang akhirnya mengerucut pada titik keputusan untuk menjadi sepasang kekasih dalam rumah tangga. Sejumlah bawaan di tangan sebagai hadiah dan sifat dari barang-barang ini "mati".

Jubir keluarga gadis menerima dengan pernyataan berbunga-bunga yang membingungkan oleh karena alat bantu pengeras suara yang dipakainya ditempelkan ke bibir. Suaranya menjadi kacau di pendengaran, namun terlihat para pendengar tertawa. Mengapa? Karena pantun-pantun yang disampaikan jubir keluarga gadis.

Satu kelompok gadis menerima hadiah (dulang berisi barang) yang dibawa oleh keluarga pihak laki-laki. Kelompok pembawa dulang/baki terdiri dari 1 orang gadis dan 4 orang pemuda. Dulang/baki diterima. Sesudah itu para gadis penerima membawa dulang-dulang ke dalam rumah. Jubir pihak keluarga gadis mempersilahkan para petugas untuk duduk. Jubir keluarga laki-laki tetap berada pada posisi berdiri.

"Berhubung kami sudah menunggu berjam-jam di sini, maka prosesi kita langsungkan beberapa menit saja. Tetapi, kami perlu mendapatkan kabar yang pasti, siapakah pemuda yang disebutkan di awal prosesi? Tolong tunjukkan kepada kami!" demikian pertanyaan Jubir pihak keluarga Gadis.

Jubir keluarga laki-laki mempersilahkan sepasang pemuda/pemudi membawa pemuda yang disebutkan sebagai pelamar, calon menantu dari keluarga yang dimasukinya. Ketika tiba di depan para tokoh dan tamu, ia diperkenalkan dengan menyebut namanya.

Jubir keluarga gadis menyampaikan bahwa di dalam rumah ini, terdapat sejumlah gadis. Pemuda yang disebutkan dan telah berada di hadapan semua orang, mendapat izin untuk memasuki rumah, memilih salah satu di antara gadis yang berada di sana. (Memang tidak disiapkan, cukup di sana gadis yang dimaksudkan).

Pemuda ini segera masuk ke dalam rumah. Beberapa saat kemudian sepasang kekasih bergandengan tangan telah berdiri di hadapan para tokoh dan tamu undangan. Setelah basa-basi oleh Jubir keluarga gadis, pasangan kekasih dipersilahkan duduk.

Jubir menyampaikan sekali lagi bahwa pemimpin institusi keagamaan telah menanti dalam durasi yang cukup lama, jadi perlu ada singkat kata agar ibadah syukur peminangan dapat dilangsungkan. Sesudah ibadah syukur nanti, para tokoh akan melanjutkan prosesi menurut hukum adat perkawinan di desa ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun