Kira-kira apa yang akan disampaikan oleh salah satu narasumber ini?
Ketika siulan dan kicau belibis di fajar pagi
gemanya menggetarkan gendang telinga
lodingnya sukacita dari Ivah
Gelisah nian hati ini,
Sore menjelang, senja membayang
raga merasa lelah, rasa tak rindu berjedah
Demikian awalan yang disampaikan oleh Sang Narasumber. Lalu dicampuradukkan dengan frasa berbahasa asing dan campuran ragam Bahasa Meto'. Tawa menghias ruang dalam tenda. Para tokoh dan semua tamu undangan merasakan aura sukacita. Sang Narasumber berbicara asal jadi agar mencairkan suasana oleh karena keharuan yang membuat suasana bagai hening sesudah Gadis bernama Ivah selesai berbicara.
Mengingat waktu yang terus bergulir, hawa dingin mencubit kulit, dan kampung berlambung mulai kempis, maka Sang Narasumber mengakhiri sambutan dengan mengajak berbagi buku.
Satu buku berjudul Sangpiak Toraja Utara Kami Datang. Buku ini ditulis oleh Heronimus Bani ketika berkunjung ke Toraja Utara. Buku ini sering dipakai sebagai sarana memberi hadiah pada acara-acara khusus dan khas. Hal ini terjadi juga pada seorang pendeta GMIT yang ditahbiskan pada Minggu (25/6/23) di Oelunggu Rote.Â
Tugas Akhir yang diajukan kepada Program Studi Teologi, Fakultas Teologi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga yang diterimakan pada Sang Narasumber berjudul: Kajian Spiritualitas Sosiologis dalam Budaya Orang Timor "oko'mama'"Â di Desa Nekmese Amarasi Selatan (1).Â
Ringkasnya kajian ini yakni, oko'mama'Â bukan sekadar tempat untuk menyimpan dan menyuguhkan sirih-pinang. Oko'mama'Â dapat dikaji untuk menggambarkan wajah Allah atau kualitas Allah yang terlihat dari relasi dalam masyarakat. Inilah alasan menarik yang menjadi latar pikir sang gadis bernama Ivah melakukan riset di desa Nekmese, Kecamatan Amarasi Selatan Kabupaten Kupang. Suatu kajian yang menarik dan membanggakan.
Ketika secara gamblang Sang Narasumber menyampaikan hal ini di hadapan para tokoh dan tamu undangan, sesaat kemudian seorang guru mendekat dan berbisik dalam bahasa daerah yang terjemahannya seperti ini: "Saya baru tahu makna oko'mama'. Kalau tidak dijelaskan seperti tadi, pasti kita hanya tahu satu saja fungsinya, tempat untuk menyimpan dan menyuguhkan sirih-pinang."
Begitulah cerita tujuh Juli senja. Seluruh tamu undangan pun disilahkan menuju meja hidangan untuk mengambil bagian dalam tanda syukur ini. Pendeta GMIT yang baru saja ditahbiskan di Oelunggu Rote didaulat untuk memimpin doa syukur menyambut berkat makanan yang disediakan keluarga besar ini. Rasa haru dan syukur pada semua pihak, terutama keluarga penyelenggara acara syukuran ini.
Umi Nii Baki-Koro'oto, 10 Juli 2023