- Senjata tradisional
Senjata tradisional berupa parang atau pedang (Bahasa Meto': benas, suni') turut dipamerkan di dalam museum ini. Belasan bilah parang dan pedang ditempatkan pada tempat yang khusus. Pada masa lampau pedang  (Bahasa Meto': suni') dipergunakan sebagai alat bela diri, termasuk di sana untuk perang antar suku.
- Porselin
Sejumlah produk porselin berada dalam satu tempat khusus. Barang-barang ini seperti mangkok, cerek (teko) dan guci kecil. Barang-barang ini hendak berkisah tentang dunia perdagangan pada masa lampau.Â
- Tulang Ikan Paus Biru dan Rangka Gajah
Puluhan tahun lampau (1970-an) seekor ikan paus biru terdampar di pantai Oeba Kota Kupang. Ikan paus dengan panjang 24 meter itu selanjutnya dikupas, dan tulang-tulangnya disimpan pada bangunan khusus. Bangunan khusus itu berada dalam satu kompleks dengan Museum Negeri Kupang.
Rasanya akan makin banyak gambar pada tulisan ini oleh karena begitu banyaknya artefak dan produk kebudayaan dari zaman ke zaman dipamerkan.Â
Rombongan sudah menyelesaikan kunjungan belajar ke semua titik objek yang dipamerkan. Entah seberapa banyaknya objek pameran akan diingat oleh tiap anggota rombongan.Â
Sebelum mereka pun pamit pada petugas, foto bersama dilakukan di halaman. Rombongan pun meninggalkan museum.Â
Apakah mereka langsung berbalik arah untuk kembali ke desa Nekmese Amarasi Selatan? Tidak! Mereka masih memanfaatkan waktu untuk melakukan apa yang disebut relaksasi dan rekreasi. Pantai Kelapa Lima menjadi tempat tujuan mereka. Di sana mereka menikmati panorama pantai. Mengapa ke pantai?