Satu hal yang selalu diingatkan oleh petugas sebelum masuk ke dalam museum yakni, semua harus tertib mengikuti petunjuk, tidak berisik. Petugas akan menginformasikan segala sesuatu yang dipamerkan dengan uraian yang kiranya mudah dipahami bahkan oleh anak-anak. Â Pengunjung boleh bertanya bila sesuatu yang dilihat membutuhkan penjelasan.
Ketika seorang rekan guru mengirim beberapa helai foto kepada kepala sekolah, selanjutnya terinspirasi untuk membuat satu klip video dalam durasi kurang dari 30 detik. Klip video itu terlihat seperti ini.
Di dalam museum dipamerkan foto, gambar dengan uraian, produk zaman kuno hingga produk kebudayaan modern. Beberapa di antara informasi yang diperoleh dari kiriman foto-foto oleh guru yang membuat dan mengirim dapat diurai seperti ini.
- Penggiling jagung
Alat ini berupa sepasang batu dengan pendekatan berbeda. Pasangan pertama terdiri dari 1 batu kecil dan satu batu lebih besar. Batu kecil berfungsi sebagai penghalus yang dikendalikan oleh tangan manusia. Batu yang lebih besar (plat/flat) sebagai alas dimana bijian jagung ditempatkan untuk ditempa (Melayu Kupang: titi) hingga halus.
Pada gambar kedua, sepasang batu dengan ukuran yang sama, diberi tangkai dan lubang tempat mengisi butiran jagung. Butir-butir jagung yang dimasukkan melalui lubang itu akan digilas pada batu yang diputar. Pada pertemuan batu itu bijian jagung akan mengalami penghalusan dan keluar sebagai produk gilingan. Kedua model batu ini akan disebutkan dalam bahasa daerah yang berbeda di Nusa Tenggara Timur. Contohnya, dalam Bahasa Meto' disebut faut ana'Â dan faut ainaf (harfiah: anak batu dan induk batu)Â
- Anyaman
Produk berikut yang dapat disajikan dalam tulisan ini yakni produk anyaman. Pada satu sudut ruang dipamerkan produk bentuk-bentuk anyaman. Â Terlihat produk anyaman berupa kotak-kota tempat menyimpan makanan kering. Produk anyaman yang demikian dipergunakan pula pada upacara-upacara tradisional.Â
- Permainan Tradisional
Alat permainan tradisional yang dipamerkan pada museum ini terlihat adanya gasing, papan congklak dan senapan bambu. Semua alat permainan ini pernah ada di Tanah Timor dan sekitarnya. Anak-anak di pedesaan masih memainkan gasing, rasanya congklak dan senapan bambu sudah tidak dimainkan.