Mohon tunggu...
Roni Bani
Roni Bani Mohon Tunggu... Guru - Guru SD

SD Inpres Nekmese Amarasi Selatan Kab Kupang NTT. Bahasa dan Kebudayaan masyarakat turut menjadi perhatian, membaca dan menulis seturut kenikmatan rasa.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Adakah Dampak KTT ASEAN Labuan Bajo NTT pada Pendidikan Pedesaan?

13 Mei 2023   18:20 Diperbarui: 13 Mei 2023   18:28 513
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://www.floreseditorial.com/

Pengantar

KTT ASEAN yang dihelat di Labuan Bajo Nusa Tenggara Timur telah berakhir. Seluruh delegasi di bawah pimpinan kepala negara/kepala pemerintahan telah pulang ke negerinya masing-masing. Kesan tergambar dalam ingatan dan dokumen-dokumen yang kelak akan ditindaklanjuti oleh tiap negara dalam bingkai ASEAN untuk membangun persatuan.

Presiden NKRI, Ir. Joko Widodo telah menunjukkan kepada dunia internasional bahwa Nusa Tenggara Timur memiliki potensi alam yang dapat dikunjungi sebagai destinasi wisata premium. Ia tidak sia-sia menunjuk Labuan Bajo Nusa Tenggara Timur. Nusa Tenggara Timur yang sering diplesetkan sebagai Nanti Tuhan Tolong, atau Nasib Tak Tentu, sebagai kelemahan dan keterbatasan, kini membuat para pelucu mengangakan mulutnya.

Plesetan Nanti Tuhan Tolong bagai sepenggal doa sehingga kini Tuhan sungguh-sungguh menolongnya. Tuhan mendengar doa itu dan membuka pintu anugerah-Nya hingga para pemimpin negara di Asia Tenggara sungguh berkesan. Anggota delegasi tiap negara punya kesan sendiri sebagaimana yang terjadi pada Perdana Menteri Singapura. "waktunya terlalu singkat dan ingin lebih lama lagi di sini." sumber 

Hal yang mirip disampaikan oleh Putera Sultan Brunei Darussalam, Abdul Mateen, "Kami senang dan ini pertama kalinya kami di Labuan Bajo jadi kami senang berada di kapal ini melihat sisi berbeda dari KTT ASEAN. Ya sangat bagus, sangat santai terutama setelah pertemuan hari yang panjang." sumber

Maka, jadilah Labuan Bajo secara khusus dan Nusa Tenggara Timur naik pamornya di mata para pemimpin ASEAN, dan harapan masa depannnya yakni, akan ada lagi pertemuan-pertemuan skala internasional di Nusa Tenggara Timur, khususnya di Labuan Bajo. NTT sudah sangat siap dalam rangka pelaksanaan event-event itu. 

Lalu, apakah ada dampaknya untuk dunia pendidikan di Nusa Tenggara Timur?

Dampak KTT ASEAN Labuan Bajo bagi Pendidikan di Nusa Tenggara Timur

 

Bila kita ada kesempatan untuk melakukan gugling untuk mendapatkan informasi tentang dunia pendidikan dasar dan menengah di Nusa Tenggara Timur, akan muncul beragam bangunan sekolah yang membanggakan di satu sisi dan menghanyutkan rasa di sisi lainnya. Mengapa? Dari sudut pandang infrastruktur pendidikan (bangunan dan isinya) tidak merata sebagaimana diharapkan oleh penyelenggara pendidikan, yakni negara/pemerintah dan masyarakat.

Sumber: https://www.floreseditorial.com/
Sumber: https://www.floreseditorial.com/

Hal yang demikian tentu tidak serta-merta menjadi satu-satunya faktor penentu suksesnya penyelenggaraan pendidikan. Dalam beberapa kesempatan berkunjung ke sekolah-sekolah Bupati Kupang (pada waktu itu), Ayub Titu Eki mengatakan, "bangunan boleh darurat, asal otak tidak darurat." atau yang kalimat lainnya, "biar sekolah di kampung, asalkan otakmu tidak kampungan." 

Kalimat-kalimat yang demikian berdampak pada rasa peduli pada pembangunan infrastruktur bangunan sekolah dan isinya. Berapa banyak bangunan sekolah yang dianggap layak untuk penyelenggaraan proses belajar-mengajar? Maka, tidak heran jika banyak bangunan sekolah darurat di Kabupaten Kupang.

Apakah hal ini sama dengan kabupaten lainnya di pulau Flores? Terlebih lagi di sekitar tempat penyelenggaraan KTT ASEAN di Labuan Bajo?

Menelusuri informasi di dunia maya melalui mesin pencari, sekali lagi kita akan menemukan ragam bangunan sekolah yang membuat kita berdecak kagum, dan juga menyapu dada. Ada bangunan sekolah yang megah dan mewah, ada pula yang darurat nyaris roboh bagai barang rongsokan, tetapi penyelenggaran pendidikan tidak boleh berhenti gegara bangunan seperti itu. Semangat para guru tetap "membara" untuk mencerdaskan kehidupan (anak) bangsa sesuai visi NKRI.

Biasanya orang melihat keberhasilan pembangunan itu pada aspek apa yang terlihat. Misalnya bangunan megah, jalan raya yang sudah diaspal mulus dan licin, jaringan listrik di rumah penduduk dan bangunan perkantoran dan lain-lain; dermaga yang dapat disandari kapal bertonase besar, bandar udara yang dapat didarati pesawat dalam ukuran tertentu, dan lain-lain. Semua itu menunjukkan adanya pembangunan yang sungguh membanggakan. Itulah sebabnya, bangunan-bangunan sekolah sangat dibutuhkan perhatian baik oleh pemerintah maupun oleh NGO peduli pendidikan, termasuk lembaga swasta penyelenggara pendidikan.

KTT ASEAN di Labuan Bajo Nusa Tenggara Timur telah berakhir. Masyarakat pendidikan di Nusa Tenggara Timur akan mencatat dalam catatan masing-masing adanya dampak ekonomi yang luar biasa di sana. Geliat kaum pekerja usaha mikro kecil dan menengah di bawah bimbingan BUMN seperti Perusahaan Listrik Negara, telah menunjukkan pamor mereka di sana. 

Masyarakat pendidikan akan mencatat pula bahwa para muda telah disiapkan untuk menyambut tamu-tamu negara baik dengan tarian dan berpenampilan menarik dalam balutan busana khas daerah. Para muda tertentu telah dilatih untuk menjadi guide kepada para anggota delegasi bila akan berkunjung ke destinasi wisata yang diinginkan.

Masyarakat pendidikan akan mencatat bahwa sejumlah kepala negara ASEAN hadir dan telah menorehkan sejarah di Labuan Bajo Nusa Tenggara Timur. Mereka itu yakni:

  • Presiden NKRI, Ir. Joko Widodo
  • Perdana Menteri Kamboja, Hun Sen
  • Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim
  • Presiden Philipina, Ferdinan R. Marcos, Jr
  • Perdana Menteri Vietnam, Pham Minh Chinh
  • Perdana Menteri Singapura, Lee Shien Loong
  • Deputi Perdana Menteri Thailand, Don Pramudwinai
  • Sekretaris Jenderal ASEAN, Kao Kim Hourn

     

Para kepala negara/kepala pemerintahan dan Sekjen ASEAN masing-masing bersama delegasinya telah menjadi bagian sejarah penting bagi dunia pendidikan.

Kemajuan pembangunan yang terlihat di Labuan Bajo dan dampaknya sangat terasa pada masyarakat baik pada saat ini maupun pada masa depan. Hal yang kiranya dapat terjadi pada dunia pendidikan baik infrastruktur maupun isi dan outputnya.

Penutup

Penyelenggaraan pendidikan akan terus berlangsung demi mewujudkan visi NKRI dalam alinea keempat pembukaan UUD 1945, mencerdaskan kehidupan bangsa. Pembangunan infrastruktur pendidikan pun tak akan pernah berakhir, demikian pula pembukaan sekolah-sekolah baru di perkotaan dan pedesaan. Ketika sekolah baru dibuka, salah satu analisisnya yakni pertambahan jumlah penduduk atau lulusan yang tak dapat ditampung di sekolah yang sudah ada.

Oleh karena itu, pada masa depan bila event-event internasional akan diselenggarakan lagi di Nusa Tenggara Timur, bukankah tampilan infrastruktur pendidikan mesti turut dibenahi? Bukankah membenanhi infrastruktur pendidikan akan memberi dampak pada motivasi pada guru, siswa dan pemangku kepentingan di sekitarnya?

Umi Nii Baki-Koro'oto, 13 Mei 2023

Heronimus Bani

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun