Mohon tunggu...
Roni Bani
Roni Bani Mohon Tunggu... Guru - Guru SD

SD Inpres Nekmese Amarasi Selatan Kab Kupang NTT. Suka membaca dan menulis seturut kenikmatan rasa. Menulis puisi sebisanya

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sahabat, Kau Milik-Nya

22 April 2023   09:01 Diperbarui: 22 April 2023   09:06 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Amos Sir (lingkaran) sumber: WAG UBB GMIT

Seorang sahabat penulis lagu rohani Kristen berbahasa daerah dari Kabupaten Alor, yang juga sebagai Koordinator Tim Penerjemahan Alkitab (Perjanjian Baru) ke dalam Bahasa Daerah di Klaster Alor meninggal dunia secara tiba-tiba. Ia baru saja bersama tim Penerjemah Alkitab berbahasa Teiwa membaca kitab Wahyu didampingi Konsultan Ahli. Mereka menyelesaikan tugas itu pada hari Kamis (20/4/23). Pada hari Jumat (21/4/23) dikabarkan sakit secara tiba-tiba. Ketika tiba di rumah sakit, ia dinyatakan telah meninggal dunia.

Kami para pemerhati bahasa daerah, penerjemah alkitab dalam lingkungan pelayanan Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) melalui Unit Bahasa dan Budaya GMIT Kupang sangat bersedih. 

Kesedihan dan turut berbelasungkawa dari Pemulung Aksara, dinyatakan dalam baris-baris aksara berikut ini.

Apakah ini garis tanganmu?

Apakah ini takdirmu?

Apakah ini nasibmu?

Apakah ini alur kisah hidupmu?

Apakah ini aliran rasa berjedah?

Baca juga: Seutas Tangis

Tidak, sahabatku!
Garis tanganmu gambar tafsiran kaum filsuf amatiran
Takdir hanyalah terawang mata penembus waktu berbatas

Nasib bagi tiap individu bagai mainan kata di bibir bergincu kemunafikan
Alur kisah hidup pada insan Ilahi saling beriringan dalam bingkai keteraturan semesta

Aliran rasa berjedah terjadi pada sisi sukacita dan dukacita

Sahabatku!
dunia kita bermuatan edukasi

Dunia kita menggelindingkan ilmu pengetahuan

Dunia kita mengisi seni kehidupan dan karakter insan bermartabat

Dunia kita menata kehormatan dan kemuliaan anak manusia

Dunia kita telah kau tapaki sampai batasnya

Sahabatku!
dunia kita masih berlanjut pada isian kemuliaan Ilahi

Dunia kita hendak melukis legasi literasi ujar yang nyaris punah

Dunia kita mengurai aksara berlafal mewujud akta berprasasti

Dunia kita naik kehormatan hingga lukisan kata dan akta Ilahi

Dunia kita menjunjung kehormatan dan kemuliaan anugerah Sang Khalik

Sahabatku!
kini kau pergi

Kau tinggalkan kesan mengesankan tanpa gejala

Kau torehkan nada berdinamika pada emosi persahbatan

Kau bingkai keyakinanmu dengan kata-kata berenergi

Kau sematkan di dadamu keteguhan iman berpengharapan

Kau titipkan di dada kami ketangguhan iktiar berkelanjutan

Selamat jalan sahabat

Sang Khalik yang mengkreasikan dirimu telah menyapa

Sang Khalik yang menenun dirimu sejak semula telah memanggil
Sang Khalik yang menghadirkan dirimu di sini telah memberi peluang karya

Sang Khalik yang menghentikan karsa dan karyamu sampai di sini

Sang Khalik pula yang menugaskan kami melanjutkan karsa dan karya kita bersama.

Koro'oto-Pah Amarasi, 22 April 2023

Heronimus Bani (anggota UBB, Klaster Uab Meto')

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun