Seorang sahabat penulis lagu rohani Kristen berbahasa daerah dari Kabupaten Alor, yang juga sebagai Koordinator Tim Penerjemahan Alkitab (Perjanjian Baru) ke dalam Bahasa Daerah di Klaster Alor meninggal dunia secara tiba-tiba. Ia baru saja bersama tim Penerjemah Alkitab berbahasa Teiwa membaca kitab Wahyu didampingi Konsultan Ahli. Mereka menyelesaikan tugas itu pada hari Kamis (20/4/23). Pada hari Jumat (21/4/23) dikabarkan sakit secara tiba-tiba. Ketika tiba di rumah sakit, ia dinyatakan telah meninggal dunia.
Kami para pemerhati bahasa daerah, penerjemah alkitab dalam lingkungan pelayanan Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) melalui Unit Bahasa dan Budaya GMIT Kupang sangat bersedih.Â
Kesedihan dan turut berbelasungkawa dari Pemulung Aksara, dinyatakan dalam baris-baris aksara berikut ini.
Apakah ini garis tanganmu?
Apakah ini takdirmu?
Apakah ini nasibmu?
Apakah ini alur kisah hidupmu?
Apakah ini aliran rasa berjedah?
Tidak, sahabatku!
Garis tanganmu gambar tafsiran kaum filsuf amatiran
Takdir hanyalah terawang mata penembus waktu berbatas
Nasib bagi tiap individu bagai mainan kata di bibir bergincu kemunafikan
Alur kisah hidup pada insan Ilahi saling beriringan dalam bingkai keteraturan semesta
Aliran rasa berjedah terjadi pada sisi sukacita dan dukacita
Sahabatku!
dunia kita bermuatan edukasi
Dunia kita menggelindingkan ilmu pengetahuan
Dunia kita mengisi seni kehidupan dan karakter insan bermartabat
Dunia kita menata kehormatan dan kemuliaan anak manusia
Dunia kita telah kau tapaki sampai batasnya
Sahabatku!
dunia kita masih berlanjut pada isian kemuliaan Ilahi
Dunia kita hendak melukis legasi literasi ujar yang nyaris punah
Dunia kita mengurai aksara berlafal mewujud akta berprasasti
Dunia kita naik kehormatan hingga lukisan kata dan akta Ilahi
Dunia kita menjunjung kehormatan dan kemuliaan anugerah Sang Khalik
Sahabatku!
kini kau pergi
Kau tinggalkan kesan mengesankan tanpa gejala
Kau torehkan nada berdinamika pada emosi persahbatan
Kau bingkai keyakinanmu dengan kata-kata berenergi
Kau sematkan di dadamu keteguhan iman berpengharapan
Kau titipkan di dada kami ketangguhan iktiar berkelanjutan
Selamat jalan sahabat
Sang Khalik yang mengkreasikan dirimu telah menyapa
Sang Khalik yang menenun dirimu sejak semula telah memanggil
Sang Khalik yang menghadirkan dirimu di sini telah memberi peluang karya
Sang Khalik yang menghentikan karsa dan karyamu sampai di sini
Sang Khalik pula yang menugaskan kami melanjutkan karsa dan karya kita bersama.
Koro'oto-Pah Amarasi, 22 April 2023
Heronimus Bani (anggota UBB, Klaster Uab Meto')
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H