Mohon tunggu...
Roni Bani
Roni Bani Mohon Tunggu... Guru - Guru SD

SD Inpres Nekmese Amarasi Selatan Kab Kupang NTT. Bahasa dan Kebudayaan masyarakat turut menjadi perhatian, membaca dan menulis seturut kenikmatan rasa.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Guru dan Kepala Sekolah Memilih Mandiri Berbagi?

18 Maret 2023   18:33 Diperbarui: 18 Maret 2023   18:35 880
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: WAG Dinas P & K Kab. Kupang

Pada point dukungan pelaksanaan KM nampak unsur-unsur

  • Platform Merdeka Mengajar, belum siap
  • Komunitas Belajar, siap
  • Inisiatif Guru Belajar secara Mandiri, Sangat Siap
  • Evaluasi dan Refleksi, siap
  • Dukungan Dinas Pendidikan, belum siap 

Bila boleh mengajukan pertanyaan, mengapa dua unsur penting yakni Platform Merdeka Mengajar dan dukungan Dinas Pendidikan, keduanya belum siap, namun satuan pendidikan tersebut sudah sampai memilih Mandiri Berbagi?

Dalam komunikasi melalui aplikasi WhatsApp dengan kepala satuan pendidikan tersebut, dia menyatakan bahwa, di sekolah tersebut telah ada seorang guru penggerak, seorang lagi baru lulus sebagai calon guru penggerak, seorang guru pengajar praktik, dan dirinya sendiri sedang kuliah (maksudnya sedang ada dalam program pascasarjana). 

Hal-hal yang demikian menjadikan kepala sekolah dan rekan-rekan gurunya di satuan pendidikan ini untuk memilih Mandiri Berbagi. Padahal, Dinas Pendidikan sendiri belum siap. 

Terlepas dari diskusi di dalam WAG Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kupang yang mendukung dan atau menasihati untuk kembali memilih Mandiri Berubah, baiknya semua pihak di dalam satuan pendidikan berbenah. Pemangku kepentingan di luar sekolah yakni instansi teknis seperti Dinas Pendidikan diharapkan akan menjadi motivator melalui para pejabat fungsional dan pengawas pembina. 

Satuan Pendidikan yang mendaftar dengan memilih Mandiri Belajar, Mandiri Berubah atau Mandiri Berbagi, tetap harus dapat mewujudkan prinsip-prinsip IKM yakni: (2)

1. Kondisi Peserta Didik. Hal-hal yang harus diperhatikan pada prinsip ini yakni:

  • Melakukan analisis terhadap kondisi, latar belakang, tahap perkembangan dan pencapaian peserta didik sebelumnya dan melakukan pemetaan
  • Melihat tahap perkembangan sebagai kontinum yang berkelanjutan sebagai dasar merancang pembelajaran dan asesmen
  • Menganalisis lingkungan sekolah, sarana dan prasarana yang dimiliki peserta didik, pendidik dan sekolah untuk mendukung kegiatan pembelajaran.
  • Menurunkan alur tujuan pembelajaran sesuai dengan tahap perkembangan peserta didik
  • Melihat segala sesuatu dari sudut pandang peserta didik

2. Pembelajar Sepanjang Hayat.  Adapun hal yang perlu diperhatikan dalam implementasi prinsip pembelajar sepanjang hayat sebagai berikut:

  • Mempertimbangkan berbagai stimulus yang bisa digunakan dalam pembelajaran
  • Memberikan kesempatan kolaborasi, memberikan pertanyaan pemantik dan mengajarkan pemahaman bermakna
  • Pembelajaran yang sarat dengan umpan balik dari pendidik dan peserta didik ke peserta didik
  • Pembelajaran yang melibatkan peserta didik dengan menggunakan kekuatan bertanya, dengan memberikan pertanyaan yang membangun pemahaman bermakna.

3.  Holistik. Adapun hal yang perlu dilakukan oleh guru yakni:

  • Menggunakan berbagai metode pembelajaran mutakhir yang mendukung terjadinya perkembangan kompetensi seperti belajar berbasis inkuiri, berbasis projek, berbasis masalah, berbasis tantangan, dan metode pembelajaran diferensiasi.
  • Melihat berbagai perspektif yang mendukung kognitif, sosial emosi, dan spiritual.
  • Melihat profil Pancasila sebagai target tercermin pada peserta didik.

 4. Relevan. Adapun hal yang perlu dilakukan guru yakni:

  • Pembelajaran yang berhubungan dengan konteks dunia nyata dan menjadi daya tarik peserta didik untuk belajar.
  • Melibatkan orang-tua dalam proses belajar dengan komunikasi dua arah dan saling memberikan umpan balik.
  • Memberdayakan masyarakat sekitar sebagai narasumber primer maupun sekunder dalam proses pembelajaran.

5. Berkelanjutan. 

  • Umpan balik yang terus menerus dari pendidik untuk peserta didik maupun dari peserta didik untuk peserta didik.
  • Pembelajaran yang membangun pemahaman bermakna dengan memberi dukungan lebih banyak di awal untuk kemudian perlahan melepas sedikit demi sedikit dukungan tersebut untuk akhirnya menjadi pelajar yang mandiri dan merdeka.
  • pendidik melakukan berbagai inovasi terhadap metode dan strategi pengajarannya.
  • Mengajarkan keterampilan abad 21.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun