Mohon tunggu...
Roni Bani
Roni Bani Mohon Tunggu... Guru - Guru SD

SD Inpres Nekmese Amarasi Selatan Kab Kupang NTT. Suka membaca dan menulis seturut kenikmatan rasa. Menulis puisi sebisanya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Janji Politik pada Bidang Pendidikan oleh Gubernur NTT, Viktor B. Laiskodat

1 Maret 2023   14:51 Diperbarui: 1 Maret 2023   14:56 521
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: https://rakyatntt.com/ (salah satu sudut gedung SMA N 1 Kupang (kondisi, Januari 2023)

Pengantar

Viktor Bungtilu Laiskodat, Gubernur NTT dalam makin viral dengan konsep sekaligus kebijakan terbarunya, masuk sekolah jam 5 pagi. Beragam tanggapan sudah membanjiri cakrawala informasi dan berita, mulai dari sudut-sudut kota Kupang, pulau-pulau di NTT, hingga gedung DPR Pusat pun sudah bersuara. Rerata tanggapan mereka yakni meminta agar kebijakan ini dikaji kembali, sosialisasikan, dan terapkan bila akurasi raihan di masa depan lebih baik.

Dampak dari kebijakan ini menyebabkan masyarakat segera "membongkar" arsip-arsip  (files) ingatan dalam jejak digital. Ada dua fail dalam jejak digital yang kini beredar luas yakni, janji untuk menyekolahkan 10 ribu mahasiswa ke berbagai negara. Setiap tahun akan mengirim 2000 mahasiswa ke berbagai negara untuk belajar, dan kembali dengan penguasaan bahasa dunia (dan keahlian di bidangnya) ditempatkan di kampung-kampung untuk menjadi penggerak dari gagasan pasangan Viktor Bungtilu Laiskodat-Joseph Nai Soi. (Sumber: TikTok Lite,@denistrison)

Video kedua yang banyak beredar dan sedang "ditertawakan" yakni janjinya untuk menyiapkan pesawat khusus ke pulau-pulau, mengantar dokter ahli, menyiapkan kapal-kapal yang baik dan terbaik menuju pulau terpencil untuk mengobati mereka yang sakit.(Sumber: TikTokLite,@denismorgan)

Kini kita bertanya, antara tahun 2018 - 2023 sudah berapa mahasiswa asal NTT yang belajar di Rusia, Inggris, Perancis, China, Arab, Amerika Serikat, dan Jepang?

Kita juga perlu bertanya, apakah sudah ada pesawat khusus yang membawa para dokter ahli di bidangnya mengunjungi masyarakat untuk mengurus kesehatan mereka? Apakah sudah ada kapal yang dioperasikan ke pulau-pulau terjauh agar mencapai masyarakat dalam layanan kesehatan?

Narasi Pendidikan ala Viktor Bungtilu Laiskodat

Ketika Viktor Bungtilu Laiskodat, Gubernur NTT menghadiri peluncuran buku karya siswa dan guru SMP Negeri 6 Nekamese Kabupaten Kupang (15/8/20), ia mengucapkan kata-kata ini

"Pengetahuan adalah hal paling penting, bahkan itulah inti dari hidup. Orang tanpa pengetahuan, sesungguhnya dia tidak pernah hidup. Karena Allah adalah sumber pengetahuan, awal dan akhir pengetahuan. Jadi yang namanya pendidikan adalah satu-satunya jalan supaya menemukan Allah,"tandasnya. 

Viktor Bungtilu Laiskodat menambahkan, "Orang yang punya iman teguh pasti mencintai pengetahuan dan rajin membaca. Dengan pengetahuan, manusia mampu membangun imajinasi yang membuatnya jadi orang hebat dan berkualitas. Ada empat hal yang menentukan kesuksesan hidup yakni spritualitas atau keyakinan teguh, pengetahuan, punya jaringan atau networking serta kesehatan yang prima." 

Menelisik pernyataan ini, terasa bagai seorang ulama sedang bertauziah, seorang pelayan firman Tuhan sedang berkhotbah. Ia memberikan pencerahan yang mengagumkan, runut dalam ucapan, meyakinkan pendengarnya. Dapatkah ia mewujudkannya dalam program kerja yang nyata?

Dunia pendidikan dasar dan menengah yang menjadi kewenangan pemerintah daerah (Kabupaten, Kota dan Provinsi) patut memperhatikan paling kurang hal-hal seperti ini:

  • prasarana dan sarana primer dan sekunder di sekolah. Tanah (lokasi) yang telah legal sehingga para kepala sekolah dan guru tidak disibukkan dengan mengurus sertifikat. Gedung sekolah dengan ruang-ruang yang layak, bukan berdinding pelepah gebang, berlantai tanah, beratapkan ilalang dan daun gebang, tanpa listrik; akses jalan dan jembatan ke sekolah; dan lain-lain
  • fasilitas yang memadai. Gedung sekolah dapat saja dibangun, namun perlu dilengkapi dengan perpustakaan, ruang guru, ruang kepala sekolah, aula, ruang UKS, sanitasi yang layak, lapangan olahraga, laboratorium, jaminan keamanan dan ketertiban (pagar kompleks sekolah).
  • Isian dari gedung dan fasilitas yang disediakan. Zaman bergeser, ketika perpustakaan diisi dengan rak buku tanpa buku, apakah itu perpustakaan? Ketika laboratorium dibangun tanpa isian fasilitas kegiatan di dalam laboratorium, mungkinkah guru-siswa berinteraksi dalam demonstrasi dan percobaan di sana? Bila ada lapangan olahraga, lalu tidak tersedia perlengkapan olahraga sesuai bakat dan minat siswa, bukankah lapangan itu hanya untuk kesenangan belaka? Dan lain-lain fasilitas ikutan yang mengisi ruang-ruang yang dapat saja disediakan oleh Pemerintah Daerah. Mungkin jawabannya, ada Dana BOS yang akan melunasi semua itu. Sayanngnya, Dana BOS diterimakan ke sekolah-sekolah berdasarkan jumlah siswa dalam batasan anggaran minimal untuk operasional setahun.
  • Guru profesional. Pergumulan guru yang profesional masih menjadi agenda bangsa ini. Sementara banyak masalah di sekitar pengangkatan guru dengan status P3K untuk provinsi NTT. Hal ini sudah disuarakan berkali-kali oleh anggota DPR RI Fraksi Demokrat, Anita Gah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun