Mohon tunggu...
Roni Bani
Roni Bani Mohon Tunggu... Guru - Guru SD

SD Inpres Nekmese Amarasi Selatan Kab Kupang NTT. Bahasa dan Kebudayaan masyarakat turut menjadi perhatian, membaca dan menulis seturut kenikmatan rasa.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Misa/Kebaktian Natal di "Jalan Lain"

25 Desember 2022   10:57 Diperbarui: 25 Desember 2022   11:02 501
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: https://pgi.or.id/

Herodes dijadikan raja untuk kalangan penganut Yahudi (Yudaisme). Propinsi Yudea berada di bawah 3 kekuasaan: (1) kekuasaan pusat oleh Kaisar Roma yang diwakilkan kepada (2) gubernur (wali negeri) Propinsi Yudea, dan (3) kekuasaan raja Herodes yang diistimewakan untuk menangani hal-hal yang sifatnya Yudaisme (agama Yahudi dan segala hal yang berhubungan dengan keyahudian).

Mesias yang dijanjikan akan datang selalu ada dalam benak dan ingatan kaum Yahudi. Mereka membaca kitab suci dan terlebih pada setiap Sabath dan ingatan akan Mesias tidak luntur. Hal ini ada dalam pengetahuan Herodes yang menjadi penguasa saat itu. Maka, ketika datang tiga orang majus dari Timur dengan berpedoman pada bintang penunjuk arah jala, Herodes terkejut. Keterkejutannya tidak ditunjukkan secara nyata. Ia secara licik berbijak dengan menyampaikan kepada para majus, bila mereka sudah menemukan Bayi itu, kembali ke Yerusalem dan sampaikan pada-Nya. 

Para majus menjadi orang pertama yang mengabarkan kepada istana Herodes bahwa telah lahir Raja Yehuda, tetapi mereka tidak mengetahui tempat kelahiran-Nya. Paraa ahli kitab yang mengetahui tempat-Nya. Merekalah yang menyampaikan kepada Herodes tempat itu. Maka, sekali lagi, ia secara licik berbijak meminta para majus pergi untuk mencari dan bila sudah menemukannya, mereka perlu kembali dan menyampaikan kepadanya agar pendekatan yang sama dilakukannya.

Tuhan tidak menghendaki hal itu. Ia mengingatkan para maju agar kembali ke negerinya melalui jalan lain. Peringatan untuk kembali ke negeri di Timur melalui jalan lain itu disampaikan dalam mimpi. 

Para majus pun pulang melalui jalan lain itu, dan kiranya dapat diduga bahwa mereka berjalan aman, nyaman dan dapt bercerita tentang raja baru itu di sepanjang jalan. Mereka membawa kabar sukacita (injil, the gospel, evangelio) di perjalanan pulang. 

Jadi, ketika jalan lain ditempuh ada hal berbeda (lain) pula yang didapatkan dan diberikan oleh para majus.

Kini, kita umat Nasrani (Kristen dan Katolik) di semua denominasi merayakan satu hari istimewa dari Bayi Istimewa, Yesus. Hari Kelahiran-Nya sungguh-sungguh ditunggu. Masa menunggu itu dijalani dalam 4 minggu Advent yang diwarnai dengan sejumlah refleksi yang menyegarkan roh, rasa dan raga. Ketika hari itu tiba, lantas berhadapan dengan tantangan sebagaimana yang terlihat (terbaca) di awal tulisan ini, apakah tidak ada jalan lain?

Banyak hal terjadi dalam tahun 2022 ini, baik dalam skala lokal maupun nasional hingga internasional. Di Nusa Tenggara Timur stunting menjadi trending topic, diikuti upaya dan kerja keras Pemerintah Nusa Tenggara Timur untuk menaikkan derajat ekonomi masyarakat dengan program unggulan seperti: revolusi hijau (menanam berbagai jenis tanaman terutama kelor dan jagung). Pada tanaman jagung ada fokus program: Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS). Kabupaten Sumba Barat Daya berhasil mengekspor jagung sehingga dipercaya sebagai penyelenggara kegiatan peringatan hari lahir Provinsi NTT (sumber). 

Virus babi atau yang dikenal dengan nama ASF (african swine fever) melanda Provinsi NTT (sumber) dan bebrapa provinsi lain di Indonesia dengan populasi ternak terbanyak. Pemerintah pusat (dhi.Kementan) menghimbau kewaspadaan dan antisipatif.

Dalam skala nasional banyak kehebohan, di antaranya kasus-kasus hukum baik korupsi hingga tewasnya seorang anggota polisi di tangan rekannya. Hal ini masih dalam persidangan. Bencana alam seperti erupsi gunung berapi, banjir bandang, tanah longsor, dan lain-lainnya. Lalu, masyarakat pun tidak boleh abai pada sejumlah kesuksesan pemerintah membangun dengan pendekatan politik infrastruktur dan pengembangannya. Semuanya mewarnai nuansa hati umat manusia ketika memasuki hari raya keagamaan mereka. 

Natal 2022 menemukan jalan lain itu dengan mengikuti pedoman yang disediakan Tuhan melalui para pemimpin agama yang bijaksana. Di sana ada harapan, kiranya keamanan dan kenyamanan terjadi pada saat perayaan-perayaan itu, dan bahkan sesudahnya. Kiranya kerukunan dan kehidupan bersama terajut indah ketika warna rajutan itu berbeda dalam etnis dan entitas; agama dan keyakinan, bahasa dan budaya, dan beragama hal lainnya di Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun