Mohon tunggu...
Roni Bani
Roni Bani Mohon Tunggu... Guru - Guru SD

SD Inpres Nekmese Amarasi Selatan Kab Kupang NTT. Bahasa dan Kebudayaan masyarakat turut menjadi perhatian, membaca dan menulis seturut kenikmatan rasa.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Remah Pagi

15 Desember 2022   06:40 Diperbarui: 15 Desember 2022   06:51 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemulung Aksara duduk di sini di ruang pungut aksara ketika kicau burung menata nada hunjuk pada Ilahi sambil menyapa ramah pada datangnya fajar yang merambah bebukitan, lembah, pesisir, kampung dan kota

Remah pagi ini terbaca tentang makna hidup berarti bersama puak-puak dan kaum-kaum berselimutkan cinta kasih Ilahi, isian roh dan jiwa dengan sabda yang menghidupkan raga berkemegahan bila tiba di hadirat Khalik Ilahi dalam sorak tak norak

Jiwa yang rapuh kenyang, segar pada makanan renyah Sabda-Nya bagai remah di tangan puak pinggir jalan ngamen tanpa hirau hingar-bingar kaum kota mahasibuk pada profesi bagai tanpa kohesi kesejukan 

Umi Nii Baki-Koro'oto, 15 Desember 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun