Mohon tunggu...
Roni Bani
Roni Bani Mohon Tunggu... Guru - Guru SD

SD Inpres Nekmese Amarasi Selatan Kab Kupang NTT. Bahasa dan Kebudayaan masyarakat turut menjadi perhatian, membaca dan menulis seturut kenikmatan rasa.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bolehkah Menempatkan Buku dalam Acara Maso Minta?

14 Desember 2022   12:27 Diperbarui: 14 Desember 2022   12:39 395
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


"Hal-hal yang ingin kutahu ada di dalam buku, sahabat terbaik adalah orang yang akan memberikanku sebuah buku yang belum aku ketahui." - Abraham Lincoln

 

Pengantar

Halo sahabat penulis dan pembaca, apa kabar dan inspirasi yang dapat kita bagikan hari ini? Bukankah hari-hari kita selalu untuk belajar, mendapatkan inspirasi dan membagikannya? Sederhana saja, andaikan para sahabat duduk dan saling berbagi cerita (oral) saja pun, sesungguhnya sudah melakukan satu satuan kecil literasi; sayang bila tidak ditulis yang sifatnya positif dan inspiratif, dan lebih daripada itu, bagikan. Bukankah hal itu bagai memberi roh yang menghidupkan pada para sahabat lainnya?

Saya, setelah menulis dua seri tentang menginspirasi dengan buku, kali ini saya berpikir, masih tentang buku; tetapi lebih kepada budaya orang meminang. Sudah menjadi pengetahuan umum dalam kebudayaan manapun dalam hal peminangan (Melayu Kupang; maso minta) selalu ada sejumlah item yang akan dibawa oleh keluarga pihak laki-laki kepada pihak keluarga perempuan. Sejumlah bawaan itu akan disasar kepada: orang tua dan saudara, gadis yang dipinang, keluarga penyangga, dan pemangku kepentingan lainnya.

Di kota-kota kabupaten dan kota Provinsi NTT, Kota Kupang, maso minta akan selalu menyertakan satu buku. Buku itu dipastikan yakni kitab suci umat Nasrani, Alkitab. Saya ingin bertanya, mengapa tidak menambahkan buku lain? Bukankah Alkitab yang disertakan sebagai sesuatu yang terlihat wajib itu dapat ditambahkan agar ada harapan memancing minat baca?

Isian Maso Minta dengan satu item, buku


Perlengkapan pada saat maso minta sebagaimana yang sudah menjadi budaya masyarakat perkotaan di Nusa Tenggara Timur yakni dulang maso minta. Isiannya sudah saya tulis beberapa kali di blog saya (ini). Saya kutip secara ringkas saja:

Pertama, lilin dan kitab suci (sebagai buku wajib)

Kedua, pemberian kepada orang tua, saudara laki-laki dan keluarga penyangga

Ketiga dan Keempat, pemberian kepada gadis yang dipinang

Kelima, pemberian kepada pemangku adat dan perangkat desa/kelurahan serta keluarga luas berupa paduan sirih-pinang wangi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun