Pemulung Aksara berefleksi di sini, bersua dengan jejeran dan barisan aksara bermakna nan bernilai. Kaum literat memilih secara njelimet tanpa ribet, menjejer mereka dalam frasa dan kalimat.
Tebaran lambang bunyi bagai memohon prioritas, ketika dijejer dalam diksi bersayap makna mendenging pada rasa dan emosi jiwa, saat pemberi jedah mengambil posisi menghentak nafas mengganjal olah pikir sesaat.
Keindahan sedang berbisik sayup merayu dengar, rona memerah menghunjuk senyum atau menggulung dahi hingga bulu mata meronta ketika kelopak mata hendak berkedip, haha... Pemulung aksara masih akan terus memulung dari arena makna berhias kiasan.
Koro'oto, 11 November 2022
Halo para sahabat, perkenankan saya menitipkan rasa di sini semoga berkenan berkunjung. Berlimpah terima kasih
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H