Diam... kosong... lengang... bening... hening... tenang... teduh...kicau burung tak menggubris palung lengang, gemercik air pancuran tak mengotori ruang bening, remang pagi tak memecah keheningan, tangis bayi menetak tak mengganggu ketenangan. Biarlah aku berteduh di balik kematian?? Ayah kami seorang yang rajin membaca buku dan sesekali menulis isi hatinya pada kertas buram. Senang sekali bila sempat menyontek tulisan-tulisan tangan ayah kami tentang apa yang boleh dan tak boleh.
- Dalam suatu urusan perkawinan yang melelahkan karena kami harus berkali-kali pergi-pulang, akhirnya saya menulis, satu batu besar tidak dapat hancur hanya dengan sekali pukul. Catatan ini saya buat pada 16 Oktober 2016
- Sangat beragam isi dari catatan tua ini, namun semua masih berkisar tugas sebagai guru di sekolah yang menjalani tugas tambahan di lingkungan masyarakat dan institusi keagamaan (GMIT). Misalnya sebagai guru kami mengikuti rapat-rapat guru, rapat dengan Pengawas Pembina, rapat koordinasi tingkat kecamatan, rapat dengan pengurus PGRI Kecamatan, dan lain-lain. Sementara sebagai anggota masyarakat kesibukannya yakni membantu mengurus hal-hal yang sifatnya sukacita dan dukacita. Pada tugas-tugas institusi keagaam (Jemaat lokal) beberapa catatan berharga menjadi ingatan yang menyegarkan.
Penutup
Demikian Catatan Tua ini menyegarkan ingatan saya untuk banyak hal yang saya (dan kami) lakukan antara tahun 2014 -- 2017. Catatan harian atau buku harian (diary, bhs Inggris, diarium, Bahasa Latin) yang terus terisi akan berdampak sejarah, walau terasa bagai sedang narsis.
Bagaimana opini sahabat pembaca?
Koro'oto-Nekmese, 7 November 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H