Blog dan Buku
Tahun 2015 buku pertama terbit. Buku pertama berjudul Catatan Seorang Guru Daerah Terpencil diterbitkan oleh Inara Publishing Kupang. Isi buku ini berupa sejumlah esai yang dimuat pada media cetak yang terbit di kota Kupang. Terbitnya buku ini semakin meneguhkan motivasi untuk terus menulis.Â
Pada Desember 2018 saya mencoba lagi memasuki satu blog keroyokan, gurusiana. Pada blog ini saya mendaftar https://ronibani.gurusiana.id/ dengan tulisan pertama yang mendapat respon dari 3 pembacanya. Respon yang menyemangati. Pada blog ini walau tidak selalu saya mengisinya, namun tak terlupakan juga.
Pada 3 April 2019, saya mencoba hal baru di wordpress. Mulanya ragu-ragu, namun saya terus mencoba dan tulisan pertama saya  di aplikasi wordpress seperti ini,
Hari ini saya belajar hal baru. Saya pikir sesuatu yang sulit sedang saya hadapi. Setelah mencoba dengan pengetahuan terbatas, apa adanya, saya akhirnya membuat blog ini. Entah akan menjadi baik atau bagaimana, saya tetap harus mencobanya.
Saya ingin memastikan bahwa dunia digital ada manfaatnya. Persoalannya ada pada bagaimana: memulai, mengisinya, menanggapi bila ada yang merespon, dan pembiayaan.
Aih... hal baru.
Sejak 2019 itu saya menggeluti blog Umi Nii Baki, infontt.com, Roni's Blog dan https://ronibani.gurusiana.id/. Semua ini telah menghasilkan serial buku berjudul Catatan Seorang Guru Daerah Terpencil (2, 3, 4, 5, 6), Sangpiak Toraja Utara Kami Datang, Senandung Anak Timor~Himpunan Cerpen, Lukisan Cakrawala~Himpunan Puisi, dan Dikandangkan Covid-19.
Penutup
Beberapa hari ini saya telah berada di blog besar ini, kompasiana. Ada harapan bahwa menulis di kompasiana akan memberi nuansa baru pada pengalaman bersama para Kompasianer hebat.Â
Hari ini, kaum Blogger di Indonesia memperingati Hari Blog Nasional. Saya menulis artikel sederhana ini untuk turut serta dalam memperingati hari yang dimaksudkan ini. Semoga artikel ini menginspirasi. Terima kasih.