Mohon tunggu...
Heronimus Bani
Heronimus Bani Mohon Tunggu... Guru - Guru

Menulis seturut kenikmatan rasa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

SMK Kesenian Kristen Elim Nekmese pada Pengukuhan Profesor di Undana

23 Januari 2025   09:02 Diperbarui: 23 Januari 2025   09:02 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rombongan Siswa & Guru SMK Kristen Elim Nekmese sesudah tampil di Undana (22/1/25); foto: WAG Umi Nii Baki-Koro'oto

Sekolah Menengah Kejuruan Kesenian Kristen Elim Nekmese, (mungkin) merupakan satu-satunya sekolah menengah kejuruan yang berbeda dari yang lainnya. Sekolah ini didirikan oleh Yayasan Remaja Elim. Yayasan ini memilih lokasi pendirian sekolah di desa Nekmese, Kecamatan Amarasi Selatan, Kabupaten Kupang. Satu hal yang menjadikannya berbeda, karena lokasinya; dan hal lainnya yakni kejuruan kesenian dengan jurusan Musik Klasik.

Legalitas SMK Kesenian Kristen Elim Nekmese dapat diakses pada dapo.dikdasmen.go.id

Status, Swasta; kepemilikan berada di bawah Yayasan Penyelenggara Pendidikan. Didirikan dengan SK Pengurus Yayasan Remaja Elim No, 04/SK/Pengu-YPRE/I/2023, tanggal 31 Januari 2023; diizinkan untuk melakukan operasional pendidikan (izin operasional) oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Timur. Izin Operasional Nomor 421.5/73/DPMPTSP.4.3/08/2023 tanggal 22 Agustus 2023.

Pada tahun pertama berdirinya, Ruth Sahanaya mendukung sekolah ini dengan cara berkolaborasi dengan para murid dalam satu konser rohani. Konser ini mengambil tempat di Aula Undana pada September 2023 (16/9/23). sumber

Sudah banyak tempat yang didatangi oleh para murid dan guru dengan membawakan lagu-lagu yang khas gerejani dan yang lainnya. Kota Kupang dan wilayah pelayanan Gereja Masehi Injili di Timor di seputaran Klasis Amarasi Timur dan Selatan telah dirambah oleh para murid SMK ini.

Dalam ketertatihan SMK Kristen Elim Nekmese dengan bangga tampil memainkan alat musik terompet dan saxofon pada saat pengukuhan tiga orang Guru Besar (Profesor) di Universitas Nusa Cendana Kupang (22/1/25). 

Ketiga Guru Besar itu yakni: sumber

  • Prof. Dr. Intje Pikauly, S.Pi., M.Si; dengan bidang Kepakaran Ekologi Pangan dan Gizi Masyarakat dari Fakultas Kesehatan Masyarakat,
  • Prof. Dr. Chaterina Agusta Paulus, S.Psi., M.Si; Kepakaran Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut dari Fakultas Peternakan, Kelautan dan Perikanan
  • Prof. Ir. Marthen Robinson Pellokila, MP., Ph.D Kepakaran Ekonomi Pertanian dan Sumberdaya Alam pada Fakultas Pertanian

 Sekali pun SMK Kristen Elim Nekmese telah berkiprah dan dikenal luas, namun pergumulan besar ada di dalam diri Yayasan . Pergumulan itu antara lain:

  • Mewujudkan adanya bangunan sekolah dan bangunan pertunjukan yang memadai,
  • Adanya murid/siswa; minat lulusan SMP di sekitar wilayah Amarasi Raya terbilang rendah. Sampai dengan tahun kedua berdirinya SMK ini, jumlah murid belum mencapai angka 20 orang
  • Alat musik yang memadai baik jenis maupun jumlahnya.
  • Guru yang berkompeten. Sebagai sekolah yang mengkhususkan pada aspek kesenian (musik/lagu, tari, broadcasting, film, dll); diperlukan adanya guru yang berkompeten. Tidak diragukan, saat ini para guru merupakan lulusan dari Program Studi yang tepat.
  • Dan masih banyak lagi yang perlu mendapat sentuhan.

Rombongan Siswa & Guru SMK Kristen Elim Nekmese sesudah tampil di Undana (22/1/25); foto: WAG Umi Nii Baki-Koro'oto
Rombongan Siswa & Guru SMK Kristen Elim Nekmese sesudah tampil di Undana (22/1/25); foto: WAG Umi Nii Baki-Koro'oto

Semoga dengan tulisan ini ada inspirasi pada pembacanya.

Terima kasih.

Umi Nii Baki-Koro'oto, 23 Januari 2024

Heronimus Bani ~ Pemulung Aksara 

  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun