Mohon tunggu...
Heron
Heron Mohon Tunggu... Guru - Guru

Selalu mencari pengetahuan baru untuk menambah pengalaman baru

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dampak Filsafat Pragmatisme Terhadap Kemampuan Berpikir Siswa dalam Proses Belajar

5 Desember 2024   20:13 Diperbarui: 6 Desember 2024   05:39 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

a. Problem based Learning (PBL)

Dilihat secara epistemologi, pembelajaran berbasis masalah telah lama digunakan. John Dewey pertama kali mengungkapkannya, dikutip oleh Endayani, Henni (2023), bahwa belajar berbasis masalah adalah interaksi antara stimulus dan respons; itu adalah hubungan antara dua arah belajar dan lingkungannya. Pembelajaran berbasis masalah, menurut Duch dalam Tina Sri S (2015), adalah cara belajar yang menggunakan masalah nyata sebagai konteks. Metode ini memungkinkan siswa untuk mempelajari pemikiran kritis, keterampilan pemecahan masalah, dan pemahaman tentang topik yang mereka pelajari.

Pembelajaran berbasis masalah memungkinkan peserta didik memperoleh pengetahuan baru dengan menyelesaikan masalah. Ini adalah pendekatan pembelajaran partisipatif yang dapat membantu guru membuat lingkungan pembelajaran yang menyenangkan karena dimulai dengan masalah yang relevan dan penting bagi peserta didik. Pendekatan ini juga memungkinkan peserta didik mendapatkan pengalaman belajar yang lebih realistis (nyata).

b. Project Based Lerning (PjBL)

Pembelajaran berbasis proyek menekankan pada masalah kontekstual yang mungkin dihadapi siswa secara langsung. Oleh karena itu, pelajaran berbasis proyek membantu siswa mengembangkan pemikiran kritis dan kemampuan kreatif mereka dengan menciptakan produk nyata, seperti barang atau jasa. Memanfaatkan model pembelajaran berbasis proyek adalah cara untuk menilai dan mencapai tujuan pembelajaran. Dalam buku mereka yang diterbitkan pada tahun 2019 oleh Purnomo dan Yunahar, diterapkannya pembelajaran berbasis proyek dalam proses belajar mengajar menjadi sangat penting untuk meningkatkan prestasi akademik siswa.

Dampak Pragmatisme Terhadap Kemampuan Berpikir Siswa

Keterampilan berpikir kritis sangat penting dalam dunia yang semakin kompleks dan berubah cepat ini. Keterampilan ini membantu siswa membuat pilihan yang lebih baik dan menghadapi tantangan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan mendorong siswa untuk berpartisipasi aktif dalam proses belajar, pembelajaran pragmatis membantu mereka memperoleh keterampilan berpikir kritis, kreatif, dan reflektif. Siswa diberi kesempatan untuk mengevaluasi, menganalisis, dan menerapkan pengetahuan mereka ke situasi dunia nyata. Mereka dididik untuk tidak hanya menerima informasi, tetapi juga untuk mempertanyakan dan menguji kebenaran informasi tersebut.

Proses ini menghasilkan pemahaman yang lebih mendalam tentang ide-ide tersebut. Selain itu, pragmatisme mendorong interaksi sosial untuk meningkatkan kemampuan berpikir kolaboratif dan komunikasi. Ini adalah pendekatan pembelajaran baru di mana siswa didorong untuk belajar melalui pengalaman langsung, eksplorasi, dan interaksi sosial. Metode ini membuat siswa menjadi pembelajar aktif yang dapat menganalisis data, menilai situasi, dan membuat kesimpulan yang rasional dengan terlibat dalam proses pembelajaran serta menemukan cara kreatif untuk menyelesaikan suatu masalah yang dihadapi di komunitasnya.

Kesimpulan

Dampak filsafat pragmatisme terhadap kemampuan berpikir siswa dalam proses belajar sangat signifikan. Pragmatisme mengubah paradigma pendidikan tradisional dengan menekankan pengalaman, tindakan, dan relevansi pembelajaran dalam kehidupan nyata. Melalui pendekatan seperti pembelajaran berbasis masalah dan proyek, siswa didorong untuk aktif berpartisipasi, berkolaborasi, dan mengeksplorasi ide-ide secara kritis.

Tidak hanya pragmatisme meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif siswa, tetapi juga membantu mereka berkomunikasi dan bekerja sama dalam konteks sosial. Oleh karena itu, diharapkan penerapan filsafat pragmatis dalam pendidikan dapat membantu siswa mempersiapkan diri untuk menghadapi tantangan yang kompleks di masa depan, menjadikan mereka pembelajar yang lebih mandiri dan adaptif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun