Mohon tunggu...
Herulono Murtopo
Herulono Murtopo Mohon Tunggu... Administrasi - Profesional

Sapere Aude

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Otak Pria dari Belakang ke Depan, Otak Wanita dari Kanan ke Kiri

2 Februari 2021   11:37 Diperbarui: 2 Februari 2021   12:28 3208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika akan kondangan, seorang wanita sudah mempersiapkannya 2 bulan sebelumnya. Mau pakai baju apa, bagaimana penampilannya, lipstiknya merah model yang mana, sepatunya jenisnya yang mana, pakai tas merk apa, dll. Sementara laki laki cukup 2 menit sebelumnya untuk persiapan berangkat kondangan.

Itu karena cara kerja otak laki laki dan wanita memang berbeda. Sementara laki laki cara kerja otaknya maju mundur, wanita cara kerjanya kanan kiri. Apa bedanya, lha kan sama saja, cuma masalah arah. endingnya sama. Oh tidak. Ini kaitannya dengan bagian bagian otak dan cara bekerjanya. Seperti kita tahu, otak terdiri dari 2 bagian besar. Otak kanan dan otak kiri. 

Sederhananya, seperti umum diketahui, otak kanan untuk hal hal seperti perasaan atau emosi, sedangkan untuk otak kiri untuk logika dan solusi. Endingnya juga akan beda, lelaki akan berujung pada solusi sementara wanita akan memikirkan banyak hal dan cenderung tidak sampai pada solusi. 

Perhatikan pada contoh kasus di atas, sering kali sudah dipikirkan panjangpun, mau kondangan wanita akan merasa kurang waktu persiapan dan akan merasa ada yang kurang atau akan tetap merasa salah ambil keputusan, sedangkan bagi lelaki yang hanya butuh waktu 2 menit sudah akan merasa tamvan dan lebih dari cukup baik penampilannya. hehehe...

Ah masa iya? perhatikan saja, begitu sudah mau berangkat seorang wanita akan tanya untuk peneguhan, "sudah cantik belum mas?"

Bisa dibayangkan apa jawab si lelaki? emhhh... yah, begitulah....

Mari kita sedikit memasuki arti depan belakang dan kanan kiri. Seperti kita tahu, depan belakang berarti hanya melewati satu wilayah otak dan area fungsinya. 

Jadi kalau seorang lelaki sedang berfikir atau menggunakan otaknya, kalau di area kanan ya kanan itu saja yang berfungsi. Artinya ketika sedang ingin menikmati seni atau sedang merasakan, ya dia akan masuk ke dalamnya tanpa ada gangguan pikiran sama sekali. 

Itulah sebabnya, misalnya kalau sedang marah, atau sedang jatuh cinta, logikanya tidak jalan jalan amat. Kalau marah ya marah saja, apapun bisa jadi pelampiasan tanpa kata kata. Demikian halnya kalau sedang mendapati masalah dan dia mencoba untuk mencari jalan keluarnya. 

Maka, otak kirinyalah yang bekerja, tanpa mempertimbangkan seni, tanpa mempertimbangkan perasaan, yang penting solusi dari masalah itu diketemukan. Dia akan menggunakan otaknya, dari belakang, ke depan atau sebaliknya... untuk merunut runut akar masalahnya.

Wajar dalam situasi demikian dia cenderung tidak peka, cenderung tuli dan konon memang akan tuli untuk sementara waktu ketika dia sedang berfikir. Otaknya yang bekerja maju mundur ini, akan mencoba merunut awalnya bagaimana sehingga ada masalah. Maju perlahan untuk mengetahui bermasalahnya bagaimana, dan bagaimana mengatasinya. Jangan coba coba menginterupsi otak yang bekerja maju mundur ini, karena dia akan mengulanginya dari awal.

Itulah sebabnya lelaki cenderung lebih fokus pada masalah dan solusi. Dan memang cenderung monoton serta membosankan. tapi, itulah dunia laki laki. sementara seorang wanita cara berfikirnya jauh lebih berwarna. Alih alih cara bekerjanya maju mundur semacam itu, cara bekerjanya itu kanan kiri atau kiri kanan, malahan cenderung zigzag. 

Dari masalah, misalnya dia akan berfikir ke masalah perasaan, ke masalah emosi, ke masalah kemungkinan, dll. Ini karena zigzagnya sirkuit otak seorang perempuan. Dari masalah, berarti otak kiri. sebentar dia melihat masalah, tiba tiba masuk ke perasaan, betapa menyedihkannya masalah ini. Tiba tiba sudah berfikir seandainya tanpa masalah. Ah, sudahlah gunakan otak kiri lagi, pada siapa akan ceritera. 

Ketemu teman, langsung ingin cerita, bukan masalahnya yang diceritakan tapi hal menyenangkan yang kemarin terjadi, pulang ke rumah baru ingat masalahnya lagi, otak kiri lagi dipakai sejenak, kenapa bisa ada masalah, cari siapa yang bisa membantu menyelesaikan masalah, cerita sedikit ke tantenya, lebih banyak curhat daripada ingin menganalisa masalah, lalu ngobrol tentang pandemi dan susahnya keluar sekarang ini. Masalahnya jadi tidak selesai. tapi hidupnya memang jauh lebih berwarna daripada lelaki.

Apakah perbedaan itu saling melengkapi?

Mungkin saja. Tapi itu hanya berlaku untuk 2 tipe manusia, pertama untuk jomblowan. kedua untuk jomblowati. Eh bukan, bukan... bukan begitu, pertama untuk jomblowati kedua untuk orang yang bijaksana. 

Untuk jomblowan, biasanya tidak terlalu terfikirkan masalah itu. kecuali ditanya dan dia akan menemukan jawaban dengan segera cari di google renungan tentang perbedaan pria dan wanita yang diciptakan untuk saling melengkapi. Sudah. Otaknya bekerja maju mundur di area kiri. ada pertanyaan cari jawaban. ketemu di google. selesai. 

Sedangkan seorang jomblowati, para wanita maksudnya, berfikirnya sudah jauh lebih panjang. Artinya ketika mendapati adanya perbedaan, dia akan berfikir indah bahwa kedua makhluk dari Mars dan dari Venus ini akan saling melengkapi. Harapannya, kalau sekarang ada yang kurang pada cowoknya, suatu saat dengan berpasangan dengannya, segala sesuatunya akan menjadi baik. So sweeettt....

Cara berfikir seorang wanita yang zigzag semacam itulah yang akan banyak pertimbangan, dibantu dengan instingnya yang tajam karena pengalamannya, maka untuk seorang wanita sudah memikirkan tentang perbedaan itu jauh jauh hari sebelumnya. Dengan banyak harapan dan doa doa kemungkinan baiknya. 

Sementara laki laki, jatuh cinta, hanya sejauh matanya memandang dan langsung ada keputusan. Seperti dikutip genius beauty, para ilmuwan mengatakan, durasi 8,2 detik adalah waktu yang tepat untuk menunjukkan perasaan jatuh cinta. Masalah yang lain lain, nantilah sambil jalan pasti ketemu jalan keluarnya. Termasuk di dalamnya masalah perbedaan cara berfikir laki laki dan perempuan.

Masalahnya, seiring berjalannya waktu.... makin lama wanita merasa kok si lelaki ga ada perubahan, malah makin buruk. Dulu saya senang dengan cowok yang cool, cenderung cuek dan kelihatan macho. Tapi, setelah menikah masa iya tetap cool gitu. 

Ga banyak bicara, ga banyak cerita, bahkan sudah diajak cerita jawabnya pendek pendek... masih lumayan mau jawab. sementara laki laki, cenderung terlambat menyadari pasangannya kok cerewet, ngomongnya ga jelas, masalah masalah dibiarin saja dan tidak selesai. Begitulah seterusnya, sampai cara komunikasi yang tanpa diikuti dengan saling memahami dan mengerti ini menanamkan benih benih konflik di antara mereka.

Hingga akhirnya terjadilah cerita The World of married couple ala drama drama korea gitu. Si cowok mengarahkan otak ke selingkuh, mencari tempat di mana dia bisa mengatualisasikan dirinya, sebagai petualang dengan cara kerja otak yang maju mundur. Dan pada saat yang sama dia masih merasa mencintai istrinya. Sedangkan si wanita mencoba balas dendam dengan mencari telinga lain yang bisa juga menampung suply cerita di dalam otaknya. 

Dia menangis di depan selingkuhannya karena sudah dikhianati suaminya yang selingkuh. hahaha... The World of the Married menceritakan konflik antara dokter Ji Sun-woo (diperankan oleh Kim Hee-ae) dengan suaminya, sutradara Lee Tae-oh (diperankan Park Hae-joon). 

Pernikahan dan keluarga mereka bubar gara-gara hubungan gelap suaminya dengan Yeo Da-kyung (Han So-hee), seorang perempuan muda dari keluarga kaya dan berpengaruh di kota Gosan. Belum lama ini juga geger cerita yang drakor banget antara seorang anggota DPRD dengan pasangannya yang seorang dokter. Yah, pinter pinternya natizen menghubung hubungkan.

Masalahnya butuh jeda yang relatif panjang antara situasi kejombloan dengan sampai akhirnya menjadi bijaksana. Amare et sapere vix deo conceditur (Jatuh cinta dan menjadi bijaksana hampir tidak pernah bersamaan, juga bagi seorang dewa), begitulah dalam pepatah bahasa latin. 

Maka, ketika jatuh cinta, meskipun kelihatannya sangat bijak mengatakan perbedaan laki laki dan perempuan, tanpa pengalaman dia belum belajar banyak dan belum menjadi bijaksana. kebijaksanaan dibentuk oleh pengalaman dan pembelajaran. Mungkin bisa saja dari pengalaman orang lain dia belajar, tapi belum menjadi pengalaman diri itu susah susah gampang.

Harapan, tanpa adanya pembelajaran dan pelatihan itu juga akan ngambang. kebijaksanaan diperlukan untuk lelaki dan perempuan, bukan hanya memahami perbedaan tapi berlatih menerima perbedaan secara realistis. 

Jangan membayangkan misalnya kalau pacaran dengan cowok yang emosian dan seneng main tinju lalu akan berubah setelah menikah. yang ada malah akan semakin menjadi jadi.

Menurut yang pakarnya kebijaksanaan nih, untuk menjadi bijaksana dibutuhkan semacam refleksi dan pembiasaan atau habitus, dibutuhkan semacam latihan. Jadi kalau mau menyikapi perbedaan cara berfikir ini, semestinya sejak awal berani untuk dihadapi. Baik dari pihak laki laki maupun dari pihak perempuannya.

Masih penasaran dengan jawaban si cowok ketika ditanya, "mas udah cantik belum aku pakai baju yang ini?" Jawaban si cowok yang dengan pikirannya dari depan ke belakang, cenderung di area otak kiri yang fungsional akan begini, "hayah... udah udah cantik... cepetan toh... cuman kondangan ini, ga sampai satu jam juga sudah pulang ribet amat...."

Jadilah si wanita merasa tidak diperhatikan. Tiba di kondangan, dia ketemu dengan temannya waktu SMP, cowok, yang dulu bahkan bukan siapa siapa, disapa begini: "Eh... Rina ya? cantik sekali kamu sekarang.... ini suamimu?"

"ho oh..." 

dan tahu respon otak perempuan dengan cara berfikirnya yang kanan ke kiri.... kata kata cantik sekali kamu sekarang ini, terekam begitu indah menghiasi seluruh area otaknya baik di kanan maupun di kiri.....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun