Selain materi presentasi, biasanya ada hal lain yang diingat: humornya! Umumnya, pengajar-pengajar yang humoris lebih diingat sebagai pengajar yang hidup yang diidolakan, dll. Tentu ini bukan harga mati. Tapi ada baiknya juga untuk diperhatikan.
sebagai contoh, saya suka ketika Prof. Sahetapy memberikan beberapa guyonan yang berbobot: "pertama-tama saya mau mengingatkan profesor Deni, dia kan sudah es tiga, jangan jangan jadi es teler!" dalam sebuah tayangan berjudul Sidak Deny dan Rapat Tengah Malam, di Indonesia Lawyers Club yang disambut dengan gelak tawa para hadirin. Kemudian dia melanjutkan, "pada waktu saya mulai mengajar tahun lima puluh sembilan, Ruhut (maksudnya Ruhut Sitompul), Pohan (Ramadhan Pohan) mungkin belum lahir termasuk Denny ini. Ini kan anak-anak ingusan kemarin?" dan gelak tawapun pecah!
Dia masih melanjutkan dengan guyonan yang sangat cerdas, "saudara Ruhut kan masih ingat, dia pernah bilang 'itu Sahetapy sudah pikun, nanti saya kirim ambulans.' ayo betul apa enggak?" Ruhutpun mengamini.
"Lalu orang tanya pada saya, 'Sahetapy, jawabnya apa?' saya bilang tidak perlulah, kalau Ruhut itu saya jawab harga diri saya jatuh!" hahahahaa.... benar-benar meledak tertawanya hadirin yang ada.
[caption id="attachment_292390" align="aligncenter" width="600" caption="pasikom, sumber: variouscartoon.blogspot.com"][/caption]
Lain waktu saya teringat dosen saya, pakar hermeneutika, Haryatmoko SJ, dia bercerita, "suatu ketika seorang sopir beristirahat di tol. Sedang nyenyak ia tidur, tiba-tiba dibangunin orang. Dia bertanya, 'pak-pak, tahu jalan ke puncak ga?' lalu dia tunjukkan jalan ke puncak. tidak lama kemudian, juga sedang enak-enaknya dia tidur, dibangunin lagi orang. dia tanya, 'pak,pak, tahu arah puncak ga?' ditunjukkanlah arah ke puncak. kesal dengan peristiwa itu, dia cari akal. dia buat tulisan 'SAYA TIDAK TAHU JALAN KE PUNCAK!'
Eh, tidak berapa lama kemudian dia diketok lagi orang. 'ada apa?' tanyanya gusar.
'pak, saya tahu jalan ke arah puncak!" dhuerrr!! dan peserta pun tertawa.
Tokoh lain yang banyak memberikan humor cerdas adalah Gusdur. Bukunya sudah banyak dan saya kira tidak perlu saya catat lagi humornya. Baiklah kemudian saya kutipkan kata-kata Scott Friedman dalam bukunya Humor dalam presentasi, " humor, sarana mengagumkan  yang membuat kita bisa membangkitkan gelak tawa, mungkin merupakan sumber daya terbesar kita sebagai seorang pembicara"
Saya mengibaratkan, mendengar presentasi itu seperti sedang berlari. Nah, orang yang berlari itu butuh berhenti sejenak untuk ambil nafas. berhenti sejenak itu membuat sebuah tenaga baru. Seperti truk yang harus mundur sebentar untuk mengambil kekuatan ketika terjebak di lubang. Demikian halnya dengan humor, membawa energi baru untuk audiens anda!
Ada beberapa fungsi humor, menurut Scott.