2.Pendidikan kH. Hasyim Asy'ariÂ
Hasyim, sedari kecil tinggal bersampingan dilingkungan pesantren tradisional. disana beliau belajar dasar-dasar Islam dari pondok pesantren yang dipimpin sang ayah, pesantren keras.
Enam tahun berselang, Hasyim memperistri Nafisah yang merupakan putri dari Kiai ya'qub Siwalan Panji. Beliau kemudian menunaikan ibadah haji bersama mertua dan istrinya.
Tak hanya menjalankan ibadah haji, beliau juga menimba ilmu kepada beberapa ulama terkemuka yakni Syaikh Ahmad khatib al-minangkabawi, Syaikh Muhammad salih al-samarqnadi, syeikh Ahmad Zaini Dahlan, Syaikh thahir al-ja'fari, serta Syaikh Muhammad mahfuzh al-tarmasi.
Sebelum kembali ke tanah air, KH Hasyim Asy'ari juga sempat mengabdi sebagai pengajar di Masjidil haram. Beliau menyandang gelar syaikhul Haram.KH Hasyim juga turut menulis beberapa karya ilmiah. Mulai dari Risalah Ahlusunnah wal jamaah dan al-imam Al Ghazali wa arauhu al-kalamiah. Setelah itu, beliau pulang ke Indonesia dan mendirikan pesantren tebu Ireng pada tahun 1899.
PERAN DAN PERJUANGAN KH.HASYIM ASY'ARI
Perjuangan KH.Hasyim Asy'ari terlihat ketika beliau mendirikan organisasi Nahdatul Ulama (NU)pada 1926. Didirikannya NU bertujuan untuk menjaga kemurnian ajaran Islam ahsunnah wal jama'ah, mempererat persatuan umat Islam, dan menggalang perlawanan terhadap penjajah. Selain partisipasinya dalam ajaran Islam, KH Hasyim juga turu menjadi anggota komite Nasional indonesia pusat (KNIP). Untuk diketahui, KNIP adalah lembaga pertama Republik Indonesia.
Suri tauladan yang bisa kita ambil adalah: Semangat nasionalisme yang kuat, konsist
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H