Mohon tunggu...
Herni
Herni Mohon Tunggu... Guru - Guru yang dikelilingi anak-anak

menemukanmu lewat menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Merindu Bulan

31 Maret 2024   15:24 Diperbarui: 31 Maret 2024   15:28 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Puisi Herni 

 

Merindu Bulan

Sepercik terang menerobos lewat celah-celah

Tangan-tangan ikut membetulkan sergahan

Angin yang membesuk ke dalam masalah

Untuk menjaring cinta terbalut kehidupan.

Tirai itu tersibak sesaat sebelum hujan datang lagi

Dan kita duduk di pojok sana berdekatan

Bercerita perihal hidup yang pernah kita gali

Dalam dekapan.

Rindumu membentuk rinai di mataku

Yang dulunya kita tanam melalui bulan

Dan rindu menjadi satu

Setelah kita disatukan. ***

Jakarta, 31 Maret 2024.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun