Diare memang kesannya sepele. Namun, bila tidak segera ditangani, diare bisa menyebabkan dehidrasi serius yang akhirnya berujung pada kematian.
Masih berkaitan dengan data WHO, penyebab kematian pada remaja lainnya adalah faktor bunuh diri. Data WHO menyebutkan, remaja yang masih berkembang dan belum begitu mampu mengelola emosinya dengan baik lebih rentan terhadap percobaan bunuh diri dibandingkan orang dewasa.
Sesuatu yang tidak mungkin menentukan satu penyebab pasti kenapa seorang remaja memutuskan untuk bunuh diri. Keputusan untuk bunuh diri begitu rumit dan pasti disebabkan oleh banyak hal.
Namun, faktor risiko terbesarnya memang adalah depresi yang tidak terobati. Pemicunya pun bisa beragam hal yang ia temui dalam hidupnya, mulai dari trauma masa kecil, kekerasan seksual, hingga bullying.
Remaja yang kecanduan zat-zat tertentu seperti alkohol atau narkoba juga lebih rentan mengalami kematian akibat percobaan bunuh diri. Karena itulah para milenial dan Gen Z untuk mulai menerapkan pola hidup sehat, bersih dan tertib menghindari kegiatan-kegiatan negatif yang bisa merugikan diri sendiri.
Semua bisa dimulai dengan pola hidup sehat, Â berolahraga dan positif thinking, jauhi makanan sampah, Â minuman beralkohol, apalagi narkoba.
Generasi muda di Pulau Lombok, Rannya menilai ada banyak hal positif yang bisa dikembangkan. Apalagi Lombok sudah menjadi salah satu destinasi sport tourism internasional sejak adanya sirkuit Mandalika di Lombok Tengah.
Joging dan bersepeda bisa jadi pilihan yang tepat. Karena olahraga ini terjangkau semua kalangan dan menyehatkan..Sebab dengan olahraga tubuh jadi sehat dan pikiran pun lebih positif dan konsentrasi. Pola makan juga harus diperhatikan generasi muda. Meski tak masuk dalam daftar WHO, namun penyakit Maag dan Gerd juga menjadi penyebab kematian usia remaja.
Zaman gadget seperti sekarang ini, kadang kalau sudah main game sampai lupa waktu. Ini yang harus dihindari, pola makan harus teratur dan sehat. ***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H