Kita sering terjebak dalam pencarian yang tiada henti terhadap sesuatu yang lebih baik, lebih indah, lebih sempurna. Ketika kita merasa sudah menemukan sesuatu yang menakjubkan, perasaan itu seolah tak pernah cukup.
Ada keinginan untuk terus mencari keindahan yang lebih tinggi, dalam bentuk yang lebih sempurna, entah itu dalam pekerjaan, hubungan, kekasih atau bahkan dalam keinginan-keinginan pribadi. Pencarian ini sebenarnya adalah refleksi dari kodrat manusia yang tidak pernah puas.
Namun, apakah kita benar-benar membutuhkan lebih banyak keindahan, ataukah justru hati kita yang perlu belajar bersyukur dan menerima keindahan yang sudah ada di depan mata?. Dalam pandangan Islam, keindahan bukanlah sekadar penampilan luar, tetapi cerminan kebaikan batin dan ketakwaan seseorang kepada Allah.
Keindahan yang hakiki adalah keindahan yang memenuhi tujuan hidup manusia sebagai khalifah di muka bumi, menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Keindahan ini bisa kita temukan dalam keseharian, dalam kelembutan, ketulusan, dan pengabdian yang ikhlas kepada-Nya.
Ketika kita berbicara tentang keindahan dalam Islam, terutama yang dikaitkan dengan wanita, ini bukanlah sekadar keindahan fisik, melainkan keindahan dari dalam diri yang terpancar melalui akhlak, iman, dan amal. Rasulullah SAW bersabda, "Dunia ini adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita shalihah." Hadis ini mengajarkan bahwa keindahan seorang wanita terletak pada ketakwaannya, bukan pada perhiasan atau penampilan luar semata.
Keindahan dalam Kesederhanaan
Keindahan tidak selalu muncul dalam bentuk yang mewah atau megah. Kadang-kadang, keindahan itu tersembunyi dalam hal-hal sederhana, seperti senyum tulus dari orang yang kita cintai atau waktu tenang yang kita habiskan sendirian. Kesederhanaan sering kali menawarkan keindahan yang lebih murni dan lebih mendalam. Misalnya, secangkir kopi di pagi hari atau perbincangan kecil dengan sahabat bisa membawa kebahagiaan yang tak tergantikan. Ini adalah keindahan yang tidak akan mudah pudar, karena ia melekat erat dengan kenangan dan perasaan. Keindahan ada di setiap tempat, dalam setiap momen, dan dalam segala bentuk. Mungkin bentuknya bukan sesuatu yang luar biasa menurut standar umum, tetapi sebenarnya keindahan itu sendiri tidak perlu definisi yang begitu sempit. Dalam keindahan ini, terdapat ketenangan dan kedamaian yang sering kali kita abaikan karena terlalu fokus pada pencarian yang lebih besar dan lebih tinggi. "Jika kamu terus-menerus mencari yang sempurna, kamu mungkin akan kehilangan hal-hal indah yang sebenarnya sudah berada di depan matamu." Jika keindahan ini adalah wanita muslimah, maka keindahan yang sederhana darinya adalah keindahan iman yang memancar dari dalam dirinya.
Dalam Islam, keindahan seorang wanita adalah pancaran dari iman yang ada di hatinya. Seorang wanita yang ikhlas, sabar, dan senantiasa mengingat Allah akan memancarkan keindahan yang sulit diungkapkan dengan kata-kata.
Iman yang kuat adalah sumber ketenangan dan ketenangan inilah yang sering kali terlihat dalam kelembutan wanita muslimah. Tidak mudah menyerah, berprasangka baik, dan menjalani hari-harinya dengan penuh syukur adalah bentuk keindahan yang sangat dihargai dalam Islam.
Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam Surah An-Nahl ayat 97, "Barang siapa yang mengerjakan kebajikan, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka pasti Kami akan berikan kepadanya kehidupan yang baik." Kehidupan yang baik ini adalah keindahan yang Allah janjikan kepada orang-orang beriman, dan keindahan ini akan terpancar dari dalam diri mereka.
Islam mengajarkan untuk selalu sederhana dan ikhlas dalam segala hal. Keindahan dalam Islam bukanlah keindahan yang dilebih-lebihkan atau penuh dengan kemewahan, melainkan keindahan yang natural dan sederhana.
Wanita yang mampu menjalani hidup dengan kesederhanaan, yang tak tergoda dengan dunia, adalah wanita yang memiliki keindahan yang abadi. Ia tidak mencari pengakuan dari manusia, tetapi hanya mengharapkan ridha Allah.
Dalam kesederhanaan dan keikhlasannya, seorang wanita Muslimah memiliki keindahan yang tidak mudah pudar. Rasulullah SAW mengajarkan bahwa keikhlasan adalah bagian dari iman, dan iman inilah yang menjadikan seorang wanita terlihat cantik dari dalam.
Menghargai dan Bersyukur atas Keindahan yang Sudah Dimiliki
Dalam ketidaksempurnaan, kita belajar menghargai apa yang sudah kita miliki. Ketika semua berjalan tidak sesuai rencana atau ketika kita merasa terjebak, justru pada momen-momen inilah keindahan sejati bisa muncul.
Mungkin kita akan menyadari betapa berharganya dukungan dari orang yang menyayangi kita, orang-orang di sekitar kita atau betapa kuatnya diri kita untuk menghadapi segala tantangan."Keindahan bukan soal kesempurnaan, melainkan bagaimana kita menerima dan menghargai segala keterbatasan yang ada dalam diri kita atau yang sudah kita miliki."
Pencarian keindahan sering kali membuat kita lupa bahwa keindahan itu juga sudah kita miliki dan ada di dalam diri kita sendiri. Kita terlalu sibuk mengagumi keindahan yang lain atau bahkan iri pada keindahan orang lain, hingga lupa untuk menghargai keindahan atau kelebihan-kelebihan yang kita miliki. Padahal, setiap orang memiliki keunikan dan kecantikan yang berbeda.
Menghargai yang kita miliki atau diri sendiri adalah langkah pertama untuk merasakan kebahagiaan yang lebih tulus, tanpa perlu terus-menerus mencari keindahan dari luar atau dari tempat yang lain. Sering kali, dalam pencarian akan keindahan kita lupa untuk mensyukuri keindahan yang sudah Allah berikan.
Dalam pandangan Islam, seorang wanita yang selalu bersyukur atas apa yang dimilikinya adalah seorang wanita yang memiliki hati yang indah.
Bersyukur adalah sikap yang Allah cintai dan wanita yang bersyukur akan terpancar dari wajahnya ketenangan, keikhlasan, dan kebahagiaan sejati. Tidak terjebak pada apa yang belum ia miliki, tetapi selalu melihat pada karunia yang sudah Allah limpahkan. Dan Islam menempatkan wanita sebagai sosok yang memiliki kelembutan hati dan kasih sayang yang besar.
Kelembutan ini adalah sifat alami yang dihargai dan dimuliakan dalam Islam, bukan sebagai kelemahan tetapi sebagai kekuatan. Kelembutan dan kasih sayang adalah wujud dari rahmat Allah dan wanita dianugerahi sifat ini sebagai bentuk keindahan yang nyata. Apakah kamu menyadari itu ? Dan sudahkah menghargainya ?
Mengakhiri Pencarian yang Tiada Henti dan Menemukan Keindahan Sejati
Mencari keindahan yang lebih tinggi bukanlah hal yang salah, tetapi ada kalanya kita harus berhenti sejenak dan bertanya kepada diri sendiri, "Apakah ini cukup?" Ada keindahan dalam menerima dan mensyukuri apa yang kita miliki saat ini.
Bukankah hidup ini terlalu singkat untuk dihabiskan dalam pencarian yang tiada akhir? Kadang-kadang, yang kita butuhkan hanyalah berhenti sejenak, mengambil napas dan menyadari bahwa mungkin keindahan yang kita cari sebenarnya sudah ada, tinggal menunggu untuk kita syukuri.
Jika keindahan yang kamu cari tak juga ditemukan, mungkin saatnya berhenti mencari dan mulai menemukan. Bukan dengan mencari lebih banyak atau yang lebih indah, melainkan dengan melihat lebih dalam. Mungkin keindahan itu sudah ada dalam hal-hal yang kamu anggap biasa, dalam kesederhanaan yang sering kamu abaikan atau sesuatu yang unik tak tergantikan.
Jadi, keindahan seperti apalagi yang kau cari? Islam mengajarkan bahwa keindahan sejati bukanlah pada hal-hal lahiriah yang bersifat sementara, tetapi pada hati yang terhubung dengan Allah. Ketika kita belajar untuk menerima, mensyukuri dan menghargai segala yang sudah kita miliki, maka kita akan menyadari bahwa keindahan sejati bukanlah sesuatu yang harus dicari, tetapi sesuatu yang perlu kita sadari, peluk, dan syukuri.
Sekian dari penulis, tetap semangat dan sadari keindahan yang sudah kamu miliki kemudian jaga sebaik - baiknya, jangan pernah sesekali lupa untuk bersyukur karena keindahan yang kita abaikan tidak akan pernah datang dua kali.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H